Info

Varian Omicron Tak Picu Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa

Dokter mengatakan bahwa gejala varian Omicron tidak menyebabkan kehilangan indra penciuman dan perasa.

Shevinna Putti Anggraeni

virus corona Covid-19, varian Omicron (Suara.com/Shutterstock)
virus corona Covid-19, varian Omicron (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Seorang dokter menemukan varian baru virus corona Covid-19, varian Omicron menyebabkan gejala yang tak biasa, termasuk kelelahan parah dan detak jantung cepat.

Dr Angelique Coetzee, dari klinik swasta di Pretoria mengatakan varian Omicron ini tidak menyebabkan hilangnya indra penciuman dan perasa, seperti versi virus corona Covid-19 sebelumnya.

Menurut Dr Angelique, gejala varian Omicron ini sangat berbeda dan mungkin sangat ringan daripada sebelumnya. Perbedaan gejala ini yang harus dipahami.

"Kami memiliki satu kasus yang sangat menarik, seorang anak usia 6 tahun dengan suhu tinggi dan denyut nadi cepat. Tapi, kondisinya jauh lebih baik setelah 2 hari kemudian," kata Dr Angelique dikutip dari The Sun.

Tapi, hal yang harus kita khawatirkan adalah orang yang lebih tua dan tidak vaksinasi. Jika mereka tidak vaksinasi, maka akan lebih banyak orang tua yang mengalami infeksi parah.

Ilustrasi virus Corona Covid-19, varian Omicron. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19, varian Omicron. (Dok. Envato)

Apalagi, varian Omicron atau B.1.1.529 ini dikhawatirkan lebih menular dibandingkan varian Delta dan bisa menginfeksi orang yang sudah vaksinasi, terlebih orang yang belum vaksinasi.

Karena, varian baru virus corona ini memiliki 50 mutasi genetik yang sebagian besar sudah diidentifikasi pada varian sebelumnya. Prof Lawrence Young, dari Warwick Medical School, mengatakan varian Omicron ini salah satu varian yang memiliki mutasi paling banyak.

"Varian virus corona ini membawa beberapa perubahan yang sudah kita lihat sebelumnya pada varian lainnya. Bahkan, varian ini juga memiliki mutasi baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya," katanya.

Karena itu, para ahli masih membutuhkan penelitian laboratorium untuk menentukan antibodi yang diinduksi oleh vaksin Covid-19 mampu memblokir infeksi varian Omicron ini atau tidak.

Berita Terkait

Berita Terkini