Info

Hati-hati Memilih Suplemen Vitamin C, Terutama yang Mengandung Soda!

Nutrisionis mengimbau masyarakat agar tidak salah dalam memilih suplemen vitamin C.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi suplemen vitamin C (Pixabay/Bru-nO)
Ilustrasi suplemen vitamin C (Pixabay/Bru-nO)

Himedik.com - Bagi beberapa orang yang jarang mengonsumsi sayuran dan buah dalam jumlah yang cukup, suplemen vitamin C perlu dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Kalaupun cukup, cara pengolahan atau kualitas makanan bisa memengaruhi kandungan di makanan tersebut.

Karenanya, mengonsumsi vitamin C juga harus tepat. Sebab, pada beberapa orang nutrisi satu ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan lambung, terutama pada orang yang memiliki gangguan asam lambung.

"Suplementasi vitamin C yang beredar juga berbeda ikatannya. Ada yang bentuknya asam askorbat murni dan biasanya cenderung bereaksi meningkatkan produksi asam lambung," jelas Ketua Indonesia Sport Nutritionists Association (ISNA) Rita Ramayulis, dalam siaran pers yang diterima Himedik.com.

Sementara ada juga beberapa suplemen dengan asam askorbat diikat dengan mineral yang bersifat basa. Jadi, tidak akan membuat situasi sangat asam ketika sampai di lambung.

"Karena sifat mineral itu membasakan, sehingga terjadi keseimbangan basa di dalam lambung. Salah satunya sodium askorbat yang sering disebut buffered vitamin C," sambung Rita.

Ia melanjutkan, "Jadi, walaupun sifat vitamin C sesungguhnya memang asam, namun vitamin C yang dihasilkan lebih bisa diterima oleh orang-orang dengan gangguan asam lambung."

ilustrasi sakit perut (shutterstock)
ilustrasi sakit perut akibat konsumsi vitamin C (shutterstock)

Hindari Vitamin C dengan Kandungan Soda dan Berpengawet

Rita juga mengimbau agar waspada terhadap kandungan soda di beberapa suplemen vitamin C kemasan. Penggunaan soda di vitamin C memiliki beberapa tujuan, seperti agar ada sensasi rasa dan mempertahankan kandungan vitamin C agar lebih stabil.

"Berbeda dengan sparkling water, menambahkan air soda artinya memang menambahkan pengawet di dalamnya. Zat yang biasanya ditambahkan itu seperti sodium bicarbonate, sodium sitrat, atau disodium fosfat," imbuh Rita.

Sejumlah jurnal kesehatan menunjukkan kandungan tersebut dapat memengaruhi kesehatan pencernaan apabila dikonsumsi dalam jumlah tertentu oleh kelompok khusus. Gejala yang muncul bisa berupa sembelit, perut tidak nyaman, hingga diare.

"Dari perspektif keseimbangan gizi, ini jelas mengganggu, apabila pengikatnya disodium fosfat, maka fosfat berlebih akan mendorong kalsium keluar, dalam waktu tertentu ini berpengaruh pada kepadatan tulang, jadi perlu hati-hati mengonsumsinya,” lanjut Rita.

Menurut Rita, mengonsumsi zat-zat seperti larutan soda dan pengawet dalam waktu tertentu akan memengaruhi kesehatan pencernaan.

"Tidak heran ada yang sampai mengalami keluhan seperti keracunan, setelah konsumsi merasa mual, pusing. Bisa ada yang sampai muntah, nafsu makan berkurang, hingga iritasi pada kerongkongan. Jadi tidak hanya di lambung," tandas Rita.

Berita Terkait

Berita Terkini