Info

Oxford: Tak Ada Bukti Vaksin Covid-19 Tak Mampu Lawan Varian Omicron

Menurut para ahli dari Oxford, belum ada bukti bahwa vaksin Covid-19 tidak efektif melawan varian Omicron.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi varian baru virus corona, varian Omicron. (Pixabay)
Ilustrasi varian baru virus corona, varian Omicron. (Pixabay)

Himedik.com - Saat varian Omicron pertama kali ditemukan, para ahli khawatir bahwa varian baru virus corona ini akan membuat vaksin Covid-19 tidak efektif. Tapi, Universitas Oxford, mengatakan sekarang ini belum ada bukti bahwa vaksin Covid-19 tidak efektif melawan varian Omicron.

Menurut juru bicara Universitas Oxford, sejauh ini vaksin Covid-19 telah terbukti memberikan tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap infeksi parah, meskipun banyak varian baru virus corona yang bermunculan. Bahkan, sekarang ini juga tidak ada bukti bahwa varian Omicron berbeda.

"Tapi, kami memiliki alat dan proses yang perlukan untuk mengembangkan vaksin Covid-19 lebih cepat jika diperlukan pengembangan atau versi vaksin Covid-19 yang baru untuk melawan varian Omicron," kata juru bicara Universitas Oxford dikutip dari Fox News.

Juru bicara Oxford juga mengatakan bahwa data tentang varian Omicron sekarang ini masih sangat terbatas, karena varian baru virus corona ini masih sangat awal ditemukan.

Para ahli di Oxford pun sedang berusaha mengevaluasi varian Omicron ini dan seberapa efektif kekebalan yang diinduksi dari vaksin Covid-19 dalam melindungi diri.

Ilustrasi varian Omicron, varian baru virus corona. (Shutterstock)
Ilustrasi varian Omicron, varian baru virus corona. (Shutterstock)

Universitas Oxford mengatakan siap untuk memproduksi vaksin Covid-19 versi baru, yang dikembangkan bersama perusahaan biofarmasi AstraZeneca.

Menurut otoritas kesehatan Belanda, varian Omicron ini sudah ada sebelumnya di Belanda, ketika Afrika Selatan baru melaporkannya pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tapi, masih belum jelas di mana dan kapan varia Omicron itu pertama kali muncul. Faktanya, masih banyak hal yang belum diketahui mengenai varian Omicron tersebut.

Meskipun, badan kesehatan telah memperingatkan bahwa varian Omicron itu bisa menimbulkan risiko yang sangat tinggi secara global. Bukti awal juga menunjukkan bahwa varian Omicron itu lebih menular.

Sementara itu, Jepang dan Prancis telah melaporkan kasus pertama varian Omicron pada beberapa hari lalu. Mereka telah menerapkan langkah pembatasan perjalanan bagi orang asing dari Afrika Selatan sesuai saran WHO.

WHO mengingatkan bahwa ada ketidakpastian yang cukup besar mengenai varian Omicron tersebut. Tapi, bukti awal mencatat bahwa varian baru virus corona ini mungkin memiliki mutasi yang bisa membuatnya mampu menghindari sistem kekebalan dan meningkatkan kemampuan penularannya.

Berita Terkait

Berita Terkini