Info

Pengidap Gangguan Mental Berisiko Tinggi Terkena Covid-19, Ini Penyebabnya!

Direktur Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba (NIDA) AS, Nora Volkow, menjelaskan ada dua penyebabnya. Apa saja?

Rosiana Chozanah

Ilustrasi depresi - (Pixabay/geralt)
Ilustrasi depresi - (Pixabay/geralt)

Himedik.com - Sejumlah riset telah menunjukkan bahwa orang-orang yang menderita penyakit komorbid, seperti diabetes atau penyakit jantung, berisiko tinggi terinfeksi Covid-19. Kelompok ini juga dapat mengembangkan infeksi virus corona parah.

Namun, ternyata risiko buruk tersebut tidak hanya terjadi pada orang dengan masalah kesehatan fisik saja. Beberapa riset menunjukkan orang dengan masalah kesehatan mental juga berpotensi terkena infeksi SARS-Cov-2 dan menderita Covid-19 serius.

Tahun lalu, peneliti menganalisis data dari lima rumah sakit di Yale New Haven Health System, Connecticut, untuk melihat bagaimana kondisi pengidap gangguan mental yang terinfeksi Covid-19 dibanding yang lain.

"Apa yang kami temukan adalah tingkat kematian lebih tinggi bagi mereka yang memiliki riwayat (gangguan) psikiatri sebelumnya," jelas Chief Medical Officer di Harris Center for Mental Health and IDD, Texas, Lumping Li.

NPR melaporkan bahwa risiko kematian akibat Covid-19 naik 50% bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit mental dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat tersebut.

Stres/bourse-millionnaire.com
Stres/bourse-millionnaire.com

Berdasarkan direktur Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba (NIDA) AS, Nora Volkow, ada dua untuk menjelaskan hal itu.

- Pertama, penyakit mental mengubah perilaku orang yang dapat membuat mereka cenderung kurang melindungi diri dari infeksi virus corona dengan mitigasi Covid-19.

- Kedua, orang dengan penyakit mental cenderung memiliki kesehatan yang lebih buruk secara keseluruhan dan banyak masalah kesehatan kronis, seperti diabetes, masalah kardiovaskular, penyakit ginjal.

"Prevalensi konisi medis komorbiditas yang sangat tinggi inilah yang kemungkinan benar-benar menempatkan mereka pada risiko tinggi negatif Covid-19," jelas Volkow.

Tetapi banyak orang dengan penyakit mental, terutama yang serius, mungkin tidak menyadari risiko mereka sendiri. Jadi, penting bagi petugas kesehatan dan anggota keluarga untuk menyadari risiko Covid-19 yang dihadapi oleh penderita gangguan mental.

"Ini akan menjadi langkah pertama yang sangat penting untuk memastikan bahwa mereka mendapat vaksin Covid-19 dan kemudian mendapatkan booster," imbuh Li.

Berita Terkait

Berita Terkini