Info

Waspadai Gejalanya, Ini 4 Risiko Komplikasi Jangka Pendek Diabetes Tipe 2!

Diabetes tipe 2 bisa menyebabkan sejumlah komplikasi jangka pendek bila diabaikan.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi diabetes. (pixabay)
Ilustrasi diabetes. (pixabay)

Himedik.com - Diabetes adalah kondisi serius yang bisa mempengaruhi keseluruhan tubuh Anda, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tapi, banyak orang yang sering mengabaikan tanda-tanda tersebut.

Padahal, mengelola kadar gula darah, mengonsumsi makanan sehat, menjalani gaya hidup sehat dan minum obat tepat waktu sangat penting untuk penderita diabetes tipe 2.

Jika tidak, diabetes bisa meningkatkan risiko yang mengancam jiwa. Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa komplikasi parah akibat diabetes.

1. Hipoglikemia

Hipoglikemia disebut sebagai penurunan kadar gula darah di bawah batas normal. Saat kadar gula darah turun menjadi 70 mg/dL atau kurang, kondisi ini akan menyebabkan gejala seperti kegoyahan, pusing, dan penyakit akut.

Penyebab paling umum dari hipoglikemia adalah asupan obat insulin berlebih atau konsumsi karbohidrat yang lebih sedikit dalam sehari.

Ilustrasi diabetes - (Pixabay/stevepb)
Ilustrasi diabetes - (Pixabay/stevepb)

Kedua hal tersebut bisa membawa kadar gula darah ke tingkat yang berbahaya. Jika dibiarkan tanpa pengawasan, penderita diabetes bisa mengalami koma.

2 Hiperglikemia

Hiperglikemia disebut sebagai kadar gula darah yang tinggi. Pada kondisi ini, kadar glukosa dalam darah meningkat ke tingkat yang berbahaya.

Kondisi ini mungkin karena kekurangan insulin. Tingkat gula darah naik di atas 180 hingga 200 miligram per desiliter (mg/dL), yang menyebabkan gejala seperti muntah, rasa lapar dan haus yang berlebihan, detak jantung yang cepat, masalah penglihatan, dan lain-lain.

Jika Anda mengalami gejala seperti itu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

3. Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik (DKA) atau Ketoasidosis adalah masalah kesehatan yang mengancam jiwa dan bisa dialami oleh penderita diabetes. Kondisi ini terjadi ketika tubuh mulai memecah lemak dengan kecepatan lebih tinggi dari biasanya.

Pada akhirnya, kondisi ini bisa mempengaruhi tingkat insulin dalam tubuh menurun. Kemudian, tubuh mulai memecah lemak untuk menghasilkan energi.

Selama proses tersebut, keton bisa menyebabkan darah menjadi asam. Tubuh juga akan mulai memproduksi lebih banyak urine untuk menghilangkan keton, sehingga meningkatkan kebiasaan buang air kecil.

4. Hiperglikemik hiperosmolar

Komplikasi diabetes ini tergolong jarang terjadi. Tapi, sebagian besar orang dewasa yang lebih tua atau orang dengan penyakit bisa mempengaruhi hidupnya.

Dalam kondisi ini, kadar gula darah menjadi terlalu tinggi tetapi tidak ada keton. Gejalanya mungkin termasuk kehilangan penglihatan, halusinasi, satu sisi tubuh dan kebingungan dan rasa haus yang ekstrem.

Berita Terkait

Berita Terkini