Info

Teknologi Komunikasi yang Makin Mutakhir Bikin Stres Tinggi di Tempat Kerja

Hal ini membuat pekerja harus 'aktif' selama 24/7.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi stres bekerja (Pixabay)
Ilustrasi stres bekerja (Pixabay)

Himedik.com - Komunikasi di tempat kerja telah menjadi sumber stres dan kecemasan bagi kebanyakan orang jauh sebelum era digital seperti sekarang ini.

"Bayangkan bos besar menyembulkan kepalanya dari ruangan dan memanggil Anda, atau seorang manajer menelepon untuk menanyakan laporan proyek tertentu. Situasi seperti ini selalu menimbulkan stres," ujar praktisi perawat kesehatan mental Kate Hanselman, di Thriveworks, Stamford.

Namun, zaman telah beralih ke teknologi baru untuk memfasilitasi untuk berkomunikasi masalah pekerjaan, membuat batas antara kehidupan profesional dan pribadi telah runtuh.

Hal ini membuat pekerja harus 'aktif' selama 24/7. Kondisi ini dapat menguras tenaga sekaligus membuat stres.

"Teknologi dapat menciptakan stres dan kecemasan karena kondisi ini memperluas batasan mana yang 'kerja' dan mana yang 'rumah' bagi banyak orang," tambah asisten profesor studi komunikasi di University of Nevada, Las Vegas, Natalie Pennington, dilansir Very Well Mind.

Ilustrasi bekerja . (Pixabay/rawpixel)
Ilustrasi bekerja . (Pixabay/rawpixel)

Ditambah lagi dengan kecepatan komunikasi digital yang dapat membuat pekerja merasa bahwa setiap pesan yang mereka terima memerlukan tanggapan segera.

Para peneliti telah menemukan bahwa ketika pekerja menerima email setelah jam kerja, mereka cenderung melebih-lebihkan seberapa cepat pengirim mengharapkan tanggapan.

Fenomena tersebut yang disebut "bias email yang mendesak" telah dikaitkan dengan rendahnya perasaan sejahtera dan tingkat stres yang lebih tinggi.

Meski begitu, tetap ada beberapa cara bagaimana pekerja dapat mengurangi beban emosional dari hiperkonektivitas dengan pekerjaan ini.

Dimulai dengan menetapkan batasan tegas antara berada di tempat kerja dengan mengambil waktu senggang yang sangat dibutuhkan.

"Atur jam istirahat Anda, komunikasikan dengan tim kerja jika perlu, dan pastikan notifikasi digital Anda dimatikan selama waktu istirahat ini. Ingatkan diri Anda bahwa pekerjaan tidak akan pernah selesai, jadi luangkan waktu untuk diri sendiri selagi bisa," tandas Hanselman.

Berita Terkait

Berita Terkini