Info

Sering Mengejan saat BAB Bisa Sebabkan Wasir, Ketahui Tandanya

Pada mereka yang terkena wasir, terkadang juga merasa gatal pada anus.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi buang air besar.
Ilustrasi buang air besar.

Himedik.com - Dokter spesialis bedah dari Universitas Udayana, dr Heru Sutanto K, menyarankan seseorang tidak mengejan saat buang air besar (BAB) untuk menghindari wasir.

Kemunculan wasir bisa ditandai keluarnya benjolan di anus. Karenanya, perbaikan gaya hidup seperti banyak konsumsi makanan mengandung serat, hingga mengurangi daging merah bisa mengurangi kebiasaan mengejan saat BAB.

Dihimpun dari Ayobandung.com---Jaringan Himedik.com, dari sisi derajat gejala bahaya mengejan saat buang air besar, secara umum tahap awal atau derajat satu ditandai ada benjolan yang keluar dan BAB berdarah.

Derajat dua, pasien mengeluh ada benjolan tetapi dapat masuk lagi. Derajat tiga yakni ada benjolan saat BAB yang bisa masuk kembali tetapi dipaksa menggunakan tangan.

Sementara pada derajat empat benjolan tidak bisa masuk dan derajat lima selain benjolan tidak bisa masuk, juga ada rasa nyeri.

Pilihan pengobatan untuk wasir akan disesuaikan pada keparahan kondisi.

Pada derajat satu bisa minimal invasif dengan obat dan perbaikan gaya hidup. Derajat dua peran obat lebih tinggi, derajat tiga dan empat mulai dipikirkan minimal invasif sementara pada derajat lima pengobatannya berupa operasi terbuka untuk mengambil seluruh benjolan.

Di sisi lain, pada mereka yang terkena wasir, terkadang juga merasa gatal pada anus. Kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian salep untuk menghilangkan gejala gatal, sekaligus mengurangi inflamasi sehingga pembuluh darah diharapkan mengecil dan keluhan berkurang.

Obat bisa diberikan pada wasir yang tahap awal meski angka kekambuhannya cukup tinggi. Untuk obat minum, dapat berfungsi membuat pembuluh darah lebih lancar, pembuluh darah dapat membaik, dan inflamasi berkurang.

"Obat seperti ini pada beberapa kasus bisa sembuh tetapi sayangnya tidak setinggi itu," kata Heru.

Di sisi lain, Heru menjelaskan kehamilan menjadi salah satu faktor risiko wasir. Tetapi pada kebanyakan kasus, setelah wanita melahirkan maka ambeien menutup sendiri karena tekanan berkurang, misalnya karena memang anatomi tubuh normal ambeiennya jadi menghilang.

Selain itu, bawaan kondisi tubuh seperti struktur anatomi yang lemah seperti pembuluh darah mudah pecah atau katup di dalam pembuluh darah lemah, pola makan tak sehat, gaya hidup tidak aktif juga bisa menjadi faktor risiko munculnya wasir.

Usia juga menjadi faktor risiko wasir karena semakin tua usia, semakin lemah otot-otot di bawah maka pembuluh darah pun lemah sehingga membesar. Selain itu, obesitas karena menyebabkan otot-otot bagian bawah sering berkontraksi.

Berita Terkait

Berita Terkini