Info

Peneliti: Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Bisa Lawan Varian Omicron

Penelitian menemukan suntikan booster vaksin Covid-19 bisa melawan varian Omicron.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Varian Omicron yang memiliki lebih dari 30 mutasi ini cukup mengkhawatirkan penularannya. Beberapa negara pun memperketat aturan protokol kesehatannya, seperti memakai masker setiap waktu dan upaya suntikan booster vaksin Covid-19.

Karena, varian Omicron ini berpotensi mendorong gelombang infeksi lebih lanjut, termasuk di antara mereka yang sudah vaksin Covid-19. Sehingga, updaya suntikan booster vaksin Covid-19 mungkin menjadi cara terbaik untuk mencegah infeksi varian Omicron.

Upaya suntikan booster vaksin Covid-19 yang awalnya ditujukan pada kelompok rentan. Kini, upaya ini diperluas ke semua orang yang berusia 18 tahun.

Suntikan booster vaksin Covid-19 ini bertujuan mengembalikan perlindungan dari dua dosis vaksin Covid-19 sebelumnya yang telah berkurang seiring waktu.

Pada akhirnya, suntikan booster vaksin Covid-19 untuk meningkatkan perlindungan dari dua dosis vaksin sebelumnya bisa membantu menurunkan risiko rawat inap.

Ilustrasi virus corona Covid-19, varian Omicron (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona Covid-19, varian Omicron (Pixabay/mohamed_hassan)

Upaya suntikan booster vaksin Covid-19 ini sangat penting, karena indikasi awal varian Omicron ini lebih menular dibandingkan varian virus corona lainnya dan meningkatkan risiko infeksi ulang.

Tetapi, infeksi varian Omicron ini hanya menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah bila dibandingkan varian virus corona lainnya.

"Tapi, kita haru berhati-hati. Karena, kita hanya melihat populasi muda di Afrika Selatan yang memiliki kekebalan tubuh tinggi sehingga hanya mengalami gejala ringan. Bahkan, mungkin kita perlu mengasumsikan tingkat keparahan varian Omicron sama dengan varian lainnya," kata Florian Krammer, profesor vaksinologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York dikutip dari Express.

Meskipun gejala varian Omicron ini mirip flu, tingkat infeksi varian Omicron yang tinggi bisa mengakibatkan sejumlah besar orang menjalani rawat inap di rumah sakit.

Penelitian dari Universitas Oxford dan di tempat lain menunjukkan bahwa efek vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer berkurang secara signifikan terhadap varian Omicron.

Para peneliti di Oxford menggunakan sampel darah yang dikumpulkan dari peserta studi Com-COV2 yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 untuk melakukan uji netralisasi menggunakan isolat virus Omicron.

Saat ini, mereka menemukan tidak ada bukti varian Omicron ini meningkatkan potensi infeksi parah, rawat inap atau kematian pada orang yang sudah vaksinasi. Tapi, dua dosis vaksin Covid-19 dinilai kurang efektif melawan varian Omicron dibandingkan varian Delta.

Penelitian telah menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron akan meningkatkan dengan suntikan booster vaksin Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini