Info

Studi: Belum Ada Obat yang Dapat Mengobati Gejala Mabuk

Semua obat yang mengklaim dapat mengobati gejala mabuk memiliki bukti dengan kualitas yang rendah.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi mabuk - (PIxabay/jarmoluk)
Ilustrasi mabuk - (PIxabay/jarmoluk)

Himedik.com - Beberapa pengobatan, baik herbal maupun medis, mengklaim bahwa kandungannya dapat mengobati gejala mabuk. Namun, sekelompok peneliti dari King's College London, South London dan Maudsley NHS Foundation Trust, membantah klaim tersebut.

"Mengingat spekulasi mengenai obat mabuk mana yang ampuh atau tidak terus belanjut di media, pertanyaan seputar efektivitas zat yang mengklaim dapat mengobati atau mencegah mabuk tampaknya menjadi salah satu perhatian publik yang cukup besar," tulis peneliti, dilansir Medical Xpress.

Dalam riset yang terbit di jurnal ilmiah Addiction ini, peneliti menilai 21 uji coba acak terkontrol plasebo, dari ekstrak cengkeh, inseng merah, jus pir Korea, dan obat mabuk lainya.

Meski beberapa uji coba tersebut menunjukkan peningkatan signifikan secara statistik dalam gejala mabuk, semua bukti memiliki kualitas yang rendah. Umumnya, itu terjadi karena keterbatasan metodologis atau pengukuran yang tidak tepat.

Ilustrasi Mabuk (Pixabay/SocialButterflyMMG)
Ilustrasi Mabuk (Pixabay/SocialButterflyMMG)

Selain itu, tidak ada uji coba yang melaporkan obat mabuk yang sama dan tidak ada hasil yang juga serupa.

Namun tim peneliti belum mengevaluasi obat penghilang rasa sakit umum seperti paracetamol atau aspirin.

Menurut peneliti dari hasil ini, studi di masa depan harus lebih ketat dalam menjalankan metodenya. Misalnya dengan menggunakan skala yang divalidasi untuk menilai gejala mabuk.

Selain itu, ada juga kebutuhan untuk meningkatkan partisiasi perempuan dalam penelitian tentang mabuk ini.

"Untuk saat ini, cara paling pasti untuk mencegah gejala mabuk adalah untuk tidak minum alkohol atau minum secukupnya," sambung peneliti.

Obat mabuk yang dinilai dalam penelitian ini termasuk Curcumin, Duolac ProAP4 (probiotik), L-sistein, N-Asetil-L-Sistein (NAC), Loxoprofen (natrium loxoprofen), Ginseng Merah, Jus Pir Korea, L-ornithine, dan banyak lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini