Info

Kasus Varian Omicron Melonjak, Perlukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?

Di tengah kasus varian Omicron yang melonjak, para ahli mulai memikirkan perlu atau tidaknya vaksin Covid-19 dosis keempat.

Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Di tengah kasus varian Omicron yang melonjak, para ahli mulai memikirkan perlu atau tidaknya vaksin Covid-19 dosis keempat.

Gedung Putih dan para pemimpin kesehatan masyarakat mengatakan bahwa mereka optimis bahwa semua orang bisa kembali hidup normal setelah varian Omicron.

Kini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sedang mempertimbangkan untuk merevisi panduannya mengenai penggunakan masker di tengah lonjakan varian Omicron.

Saat ini, data dari CDC menunjukkan 92,6 juta orang Amerika telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dan 214,6 juta orang telah divaksinasi penuh.

Sementara, pemerintah Biden telah meminta AS untuk tetap mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19.

Ilustrasi varian Omicron [Foto: ANTARA]
Ilustrasi varian Omicron [Foto: ANTARA]

Para ahli kesehatan terus khawatir menganai varian virus corona yang akan datang dan suntikan booster kemungkinan efektivitasnya rendah atau berkurang seiring waktu.

CDC mengatakan suntikan booster vaksin Covid-19 yang sekarang ini tersedia mampu memberikan perlindungan 90 persen terhadap risiko rawat inap.

Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Dr. Anthony Fauci mengatakan bahwa ada penurunan substansial vaksin Covid-19.

Pada kasus infeksi parah pada 4 hingga 5 bulan masih ada sekitar 78 persen tingkat perlindungan secara keseluruhan.

Ia mengatakan, jumlah itu masih cukup bagus. Tetapi, CDC menyarankan orang dengan gangguan kekebalan mungkin perlu mempertimbangkan mengenai vaksin Covid-19 dosis keempat.

"Jika efektivitas vaksin booster sekarang ini akan terus menurun, kami akan merekomendasikan siapa saja yang harus mendapatkan dosis tambahan keempat," kata Dr Fauci dikutip dari Fox News.

Meski begitu, sekarang ini tingkat efektivitas vaksin ketiga dan dosis tambahan setelah satu dosis vaksin Johnson & Johnson masih dipantau secara real time.

Dr. Peter Marks dari Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa para ilmuwan belum memiliki cukup data untuk mengetahui dosis keempat vaksin Covid-19 itu adalah pilihan terbaik atau tidak.

Jika diperlukan, waktu terbaik untuk memberikan dosis tambahan vaksin Covid-19 keempat ini bisa dilakukan selama musim gugur, kecuali nanti akan ada varian virus corona baru lagi.

Menurut Fauci, sekarang yang terbaik adalah menyusuh strategi suntikan booster bersamaan dengan vaksin influenza dan mendorong lebih banyak orang untuk mendapatkannya.

Saat ini, CDC merekomendasikan suntikan booster untuk semua orang yang berusia 12 tahun ke atas. Seseorang bisa mendapatkan suntikan booster setelah 5 bulan mendapatkan dua dosis vaksin mRNA atau dua bulan setelah satu dosis vaksin Johnson & Johnson.

Berita Terkait

Berita Terkini