Himedik.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui penggunaan kondom yang khusus dibuat untuk seks anal untuk pertama kalinya.
Tujuannya sama seperti kondom pada umumnya, yakni untuk mengurangi penyebaran infeksi menular seksual (IMS).
Baca Juga
Jutaan Orang Demam Tapi Tak Ada yang Meninggal, Korea Utara Klaim Sukses Kendalikan Covid-19
Ratusan Pemuda Anti-Rokok Berkumpul di IYSTC, Minta Pemerintah Lindungi Anak dari Manipulasi Industri Tembakau
Studi Ungkap Kejadian Malnutrisi Pasien Rawat Inap di Indonesia Cenderung Sedang Hingga Tinggi, Apa Sebabnya?
Survei Mayo Clinic: Mayoritas Orang Lakukan Diet Bukan Demi Penampilan, Lalu Apa?
Terpopuler Kesehatan: Cium Bau Tak Nyata Gejala Darah Tinggi, Efek Baik Makan Tomat Bagi Tubuh
Pejabat FDA memperingatkan bahwa seks anal jauh lebih berisiko dibandingkan seks vaginal dalam hal penyebaran infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan human papillomavirus (HPV).
Kondom baru ini berbahan lateks dan merek yang telah disetujui disebut ONE Male Condom. Alat kontrasepsi ini diproduksi oleh Global Protection Corp dari Boston, Massachusetts.
Persetujuan FDA mengandalkan studi klinis Universitas Emory , yang berfokus pada keamanan kondom pada lebih dari 500 pria.

Para partisipan dibagi rata antara pria yang berhubungan seks dengan pria maupun wanita, lapor Health.
Peneliti menemukan tingkat kegagalan ONE Male Condom, diindikasikan sebagai pecah atau terlepas, kurang dari 1% (tepatnya 0,68%) selama seks anal, dan itu 3% lebih tinggi (1,89%) selama seks vaginal.
Studi ini juga menyoroti sekitar 70% pria yang berhubungan seks dengan pria akan cenderung menggunakan kondom yang ditandai aman untuk seks anal.
Hasil tersebut berdasarkan survei terhadap 10.000 orang.
Secara bentuk, kondom ini tidak berbeda dengan kondom kebanyakan. Perbedaannya terdapat pada otorisasi FDA.
Kondom One Male telah diuji dan disahkan secara khusus, dan sekarang diizinkan untuk dipasarkan untuk seks anal.