Himedik.com - Lomg Covid-19 merupakan gejala jangka panjang dari virus corona Covid-19. Tapi, para ilmuwan belum sepenuhnya mengetahui penyebab beberapa pasien bisa mengembangkan gejala Long Covid-19.
Penelitian oleh University of Florence dan Careggi University menemukan varian virus corona Covid-19 yang berbeda bisa menyebabkan gejala Long Covid-19 yang berbeda pula.
Baca Juga
Dr Michele Spinici, spesialis penyakit menular dari universitas mengatakan banyak gejala Long Covid-19 yang dilaporkan dalam penelitian ini, tetapi ini pertama kalinya mereka mengaitkan setiap gejala dengan varian virus corona Covid-19 berbeda.
"Penelitian pada pasien dengan Long Covid-19 ini fokus pada kesulitan neurologis dan psikologis," kata Dr Michele Spinici dikutip dari Express.
Akibatnya, tingkat keparahan gejala Long Covid-19 seseorang ini tergantung pada varian virus corona yang menginfeksinya.
Meskipun penelitian ini merupakan langkah maju, itu masih belum cukup. Dr Spinici mengatakan Long Covid-19 merupakan masalah kesehatan cukup berat dan perlu melibatkan banyak orang di bidang kedokteran berbeda.
"Ada banyak hal yang masih perlu dipertimbangkan ketika menghadapi Long Covid-19," katanya.
Hasil penelitian di Italia juga menunjukkan bahwa Long Covid-19 terkait varian Alpha masih yang paling dominan sejauh ini.
Varian Alpha merupakan salah satu varian virus corona penerus virus corona Covid-19 aslinya. Secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan 76 persen melaporkan satu gejala persisten, seperti:
- Dispnea
- Kelelahan kronis
- Insomnia
- Gangguan penglihatan
- Kabut otak
Dr Michael Horberg, yang baru-baru ini mempresentasikan data tentang Long Covid-19 mengatakan, masalahnya adalah dorongan pasien untuk mencari bantuan medis sejak terinfeksi virus corona hingga mengalami Long Covid-19.
"Jika gejala infeksi virus corona tidak parah, pasien cenderung tidak mencari bantuan medis. Karena itu, tidak heran bila sewaktu-waktu ada perubahan," jelasnya.