Info

Temuan Baru, Varian Virus Corona Pengaruhi Tingkat Keparahan Gejala Long Covid-19

Penelitian baru menemukan tingkat keparahan gejala Long Covid-19 dipengaruhi oleh varian virus corona yang menginfeksinya.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona Covid-19, Long Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona Covid-19, Long Covid-19. (Pixabay)

Himedik.com - Lomg Covid-19 merupakan gejala jangka panjang dari virus corona Covid-19. Tapi, para ilmuwan belum sepenuhnya mengetahui penyebab beberapa pasien bisa mengembangkan gejala Long Covid-19.

Penelitian oleh University of Florence dan Careggi University menemukan varian virus corona Covid-19 yang berbeda bisa menyebabkan gejala Long Covid-19 yang berbeda pula.

Dr Michele Spinici, spesialis penyakit menular dari universitas mengatakan banyak gejala Long Covid-19 yang dilaporkan dalam penelitian ini, tetapi ini pertama kalinya mereka mengaitkan setiap gejala dengan varian virus corona Covid-19 berbeda.

"Penelitian pada pasien dengan Long Covid-19 ini fokus pada kesulitan neurologis dan psikologis," kata Dr Michele Spinici dikutip dari Express.

Akibatnya, tingkat keparahan gejala Long Covid-19 seseorang ini tergantung pada varian virus corona yang menginfeksinya.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Meskipun penelitian ini merupakan langkah maju, itu masih belum cukup. Dr Spinici mengatakan Long Covid-19 merupakan masalah kesehatan cukup berat dan perlu melibatkan banyak orang di bidang kedokteran berbeda.

"Ada banyak hal yang masih perlu dipertimbangkan ketika menghadapi Long Covid-19," katanya.

Hasil penelitian di Italia juga menunjukkan bahwa Long Covid-19 terkait varian Alpha masih yang paling dominan sejauh ini.

Varian Alpha merupakan salah satu varian virus corona penerus virus corona Covid-19 aslinya. Secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan 76 persen melaporkan satu gejala persisten, seperti:

  1. Dispnea
  2. Kelelahan kronis
  3. Insomnia
  4. Gangguan penglihatan
  5. Kabut otak

Dr Michael Horberg, yang baru-baru ini mempresentasikan data tentang Long Covid-19 mengatakan, masalahnya adalah dorongan pasien untuk mencari bantuan medis sejak terinfeksi virus corona hingga mengalami Long Covid-19.

"Jika gejala infeksi virus corona tidak parah, pasien cenderung tidak mencari bantuan medis. Karena itu, tidak heran bila sewaktu-waktu ada perubahan," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini