Info

China Belum Temukan Kasus Hepatitis Pada Anak, Begini Langkah-langkah Pencegahannya!

China belum ada laporan mengenai kasus hepatitis pada anak-anak, seperti sejumlah negara lainnya.

Shevinna Putti Anggraeni

ilustrasi anak sakit hepatitis. (Pixabay)
ilustrasi anak sakit hepatitis. (Pixabay)

Himedik.com - Di tengah sejumlah negara melaporkan kasus hepatitis pada anak secara bergantian, China belum menemukan adanya kasus hepatitis akut pada anak sampai sekarang.

Tetapi, otoritas kesehatan dan institusi medis di China terus memantau penyakit yang menyerang anak-anak ini. Setelah, kasus serupa terdeteksi di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.

Pengalaman yang diperoleh China dalam memerangi pandemi virus corona Covid-19 telah meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakatnya. Mereka cukup kondusif dalam membantu mengurangi penyebaran penyakit baru, seperti hepatitis akut yang menyerang anak-anak.

Sebelumnya dilansir dari Nation World News, hepatitis ini menyerang anak-anak usia 1 bulan hingga 16 tahun, yang mana kebanyakan pasien anak-anak di bawah usia 10 tahun. Mereka menunjukkan gejala termasuk penyakit kuning, mual, sakit perut, dan kelelahan.

Dalam kebanyakan kasus, anak-anak dengan hepatitis akut ini tidak mengalami suhu tinggi. Tapi, orangtua harus memberikan perhatian ekstra jika anak-anak mereka menunjukkan gejala seperti itu dan membawa mereka ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ilustrasi Hepatitis. [Shutterstock]
Ilustrasi Hepatitis. [Shutterstock]

Ada banyak penyebab hepatitis dan penularannya melalui saluran pencernaan dan darah. Beberapa kasus hepatitis yang dilaporkan di luar negeri berkaitan dengan infeksi adenovirus.

Sejauh ini, langkah-langkah pencegahan utama haptitis pada anak adalah menahan diri dari membawa anak-anak ke tempat-tempat umum yang ramai dan berventilasi buruk, memastikan tidur dan nutrisi yang cukup, menjaga jarak sosial, dan memastikan pakaian dan benda-benda yang sering disentuh anak-anak tetap bersih.

Menurut penelitian terbaru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), belum ada bukti untuk mendukung hipotesis bahwa hepatitis akut dikaitkan dengan vaksin Covid-19. Karena, ebagian besar anak yang didiagnosis dengan penyakit tersebut belum divaksinasi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS sedang menyelidiki lebih dari 100 kasus hepatitis parah pada anak-anak, termasuk lima kematian yang ditemukan di 25 negara bagian dan teritori AS.

Lebih dari 90 persen anak-anak dirawat di rumah sakit dan 14 persen membutuhkan transplantasi hati. Sejauh ini, penyebab hepatitis akut ini juga belum jelas.

Pada 1 Mei 2022, WHO mengatakan bahwa setidaknya 228 kasus hepatitis yang tidak diketahui asalnya pada anak-anak telah dilaporkan di 20 negara dan lainnya sedang diselidiki.

Berita Terkait

Berita Terkini