Info

Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!

Virus corona Covid-19 bisa berdampak buruk pada kesehatan tulang, tidak hanya saluran pernapasan saja.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Pixabay)

Himedik.com - Virus corona Covid-19 tidak hanya berdampak paa saluran pernapasan, tetapi juga organ tubuh lainnya termasuk jantung dan paru-paru.

Tapi dilansir dari Times of India, banyak orang mungkin tidak sadar bahwa virus corona Covid-19 juga bisa berdampak buruk pada kesehatan tulang.

Penggunaan steroid yang berlebihan dan lebih sedikit terpapar sinar matahari selama penguncian dan kurangnya aktivitas fisik karena bekerja dari rumah adalah beberapa dampak langsung dan tidak langsung dari virus corona Covid-19 pada kesehatan tulang.

Guna mengurangi risiko pengeroposan tulang, seseorang perlu mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, mendapatkana supan vitamin D yang cukup dan konsumsi buah serta sayuran dalam jumlah cukup.

Berikut ini, beberapa dampak buruk virus corona Covid-19 pada kesehatan tulang.

osteoporosis. (Dok. Envato Elements)
osteoporosis. (Dok. Envato Elements)

1. Osteoporosis

Penggunaan steroid selama virus corona bisa mempengaruhi komposisi tulang. Hal ini bisa membuat tulang menjadi rapuh dan menyebabkan osteoporosis.

Karena itu, dokter menyarankan untuk melakukan tes kepadatan mineral tulang segera setelah infeksi virus corona Covid-19.

2. Nekrosis avaskular

Nekrosis avaskular adalah kematian jaringan tulang karena kekurangan suplai darah. Kondisi ini disebut osteonekrosis secara medis.

Para peneliti mengatakan kortikosteroid ini bisa menyelamatkan nyawa dalam pengelolan virus corona. Tapi, itu merupakan faktor predisposisi untuk perkembangan nekrosis avaskular.

3. Artritis reaktif

Artritis reaktif adalah pembengkakan dan nyeri pada persendian yang terjadi karena infeksi di beberapa bagian tubuh lainnya.

Sesuai studi penelitian, kasus artritis reaktif ditemukan pada pasien pria berusia antara 47-73 tahun yang dilaporkan mengalami peradangan sendi dan peningkatan protein C reaktif, 1 minggu setelah gejala virus corona mereda.

Berita Terkait

Berita Terkini