Info

CDC AS Memperingatkan Kasus Parechovirus yang Menyerang Bayi Baru Lahir Meningkat

Parechovirus adalah virus yang menyebabkan penyakit parah pada bayi baru lahir dan anak kecil.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi bayi menangis. (Pixabay/StockSnap)
Ilustrasi bayi menangis. (Pixabay/StockSnap)

Himedik.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) baru-baru ini mengeluarkan peringatan kasus infeksi parechovirus (PeV) meningkat pada bayi baru lahir sejak Mei.

Menurut laporan, virus yang dapat menyebabkan kejang-kejang, meningitis, dan gangguan serius lainnya pada bayi di bawah tiga bulan ini telah terdeteksi di beberapa negara bagian.

Apa itu Parechovirus?

Dilansir The Health Site, Parechovirus adalah virus yang menyebabkan penyakit parah pada bayi baru lahir dan anak kecil.

Namun, infeksinya hampir tidak menunjukkan gejala apa pun.

Parechovirus termasuk keluarga virus enterovirus, yang menyebabkan banyak infeksi di masa kanak-kanak. Kasus lebih sering terjadi selama musim semi, musim panas, dan musim gugur.

Virus dapat menyebar melalui napas, air liur, atau kotoran orang yang terinfeksi.

Ilustrasi bayi sakit (Pexels)
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)

Gejala Parechovirus

Virus tidak selalu menyebabkan gejala apa pun, tetapi beberapa bayi mungkin mengalami gejala ringan seperti diare, demam, atau gejala pernapasan seperti flu.

Beberapa gejala paling umum yang harus diwaspadai pada anak-anak meliputi:

- Demam
- Sifat lekas marah
- Detak jantung cepat
- Hiperventilasi
- Rasa sakit
- Kantuk
- Kecerobohan
- Kejang
- Ruam

PeV adalah masalah yang dapat menyerang siapa saja dari segala usia. Tetapi anak-anak antara usia 6 bulan dan 5 tahun lebih mungkin untuk tertular infeksi.

Anak di bawah 3 bulan atau lebih muda dapat tertular penyakit parah, yang bisa menyebabkan masalah mematikan seperti kejang, sepsis, meningitis, dan ensefalitis. Bahkan, dapat menyebabkan masalah perkembangan otak jangka panjang.

Berita Terkait

Berita Terkini