Info

Dokter Kulit Menyarankan untuk Hindari Bahan Alkohol dalam Skincare

Dokter juga menjelaskan dua alkohol yang umum digunakan dalam skincare.

Rosiana Chozanah

Skincare. (pexels)
Skincare. (pexels)

Himedik.com - Rutinitas perawatan kulit harian dapat mencegah berbagai masalah kulit, meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan, dan menunda tanda-tanda penunaan.

Namun, memilih produk yang tepat untuk kulit merupakan hal penting. Caranya adalah dengan melihat bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

Pakar kulit menyarankan untuk menghindari produk yang mengandung bahan utama alkohol.

Dermatolog sekaligus founder Assure Clinic, Abhishek Pilani, menjelaskan bahwa alkohol yang terdapat dalam produk perawatan kulit terbagi menjadi dua, yakni alkohol lemak baik dan alkohol buruk.

Alkohol lemak yang baik untuk kulit termasuk emolien (bahan pelembap), lapor The Health Site.

Ilustrasi skincare. (Unsplash.com/ pmv chamara)
Ilustrasi skincare. (Unsplash.com/ pmv chamara)

Sementara alkohol yang tidak baik merupakan yang terdenaturasi, karena tidak memiliki rantai lemak dan cenderung mengeringkat kulit serta menyebabkan peradangan hingga iritasi dalam jangka panjang.

Alkohol seperti etanol, metil isopropil, dan benzoil akan terasa nyaman ketika diaplikasikan ke kulit, tetapi dalam jangka panjang dapat menipiskan kulit.

Bahan-bahan seperti benzoil dapat meregangkan kulit dan menghancurkan 10 persen kandungan air di kulit.

Selain itu, bahan alkohol tersebut juga tidak bagus bagi orang yang memiliki jenis kulit berminyak. Walau efeknya menenangkan pada kulit, jenis alkohol terdenaturasi akan merangsang lebih banyak produksi minyak.

Bagi pemiliki kulit sensitif atau alergi lain, mungkin ada baiknya untuk melakukan uji tempel dengan produk apa pun yang mengandung alkohol.

Konsultasikan dengan dokter jika mengalami rasa terbakar, melepuh, bengkak, kemerahan, atau iritasi yang semakin parah.

Berita Terkait

Berita Terkini