Himedik.com - Para ahli mengatakan aktif berhubungan seks bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan memberikan banyak manfaat tak terduga.
Berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu bisa membantu mengatasi infeksi dan melawan masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga
Kaye Wellings, seorang profesor kesehatan seksual dan reproduksi di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan aktif berhubungan sek berkaitan dengan kondisi kesehatan Anda.
"Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas seksual mungkin mempengaruhi kekebalan tubuh, kesehatan jantung dan depresi," kata Kaye Wellings dikutip dari The Sun.
Ada berbagai cara berhubungan seks bisa meningkatkan kesehatan tubuh Anda, dari membantu melawan infeksi hingga menghadapi gejala menopause.
1. Melawan infeksi
Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Reports, mengungkapkan bahwa berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu bisa meningkatkan kadar imunoglobulin A.
Berhubungan seks adalah bagian dari respons antibodi sistem kekebalan yang bertahan melawan infeksi.
Bersamaan dengan itu, jurnal Fertility and Sterility juga mengungkapkan bahwa aktivitas seksual setidaknya 3 kali sebulan berkaitan dengan infeksi virus corona Covid-19 yang lebih ringan. Para ahli percaya itu membuat tubuh lebih baik untuk menangani patogen dengan lebih efektif.
2. Mengatasi flu
Rutin berhubungan seks juga membantu mengatasi flu biasa. Paramedis yang menulis di Journal Ear, Nose & Throat tahun lalu menemukan bahwa orgasme sama efektifnya dengan semprotan hidung.
Hal itu tergantung pada seberapa aktif Anda saat berada di bawah selimut. Mereka yang sedikit lebih bersemangat dapat menggolongkan seks sebagai olahraga.
3. Melawan awal menopause
Penelitian dari University College London menemukan bahwa wanita paruh baya yang berolahraga setiap minggu 28 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami perubahan selama dekade berikutnya.
Mereka yang aktif berhubungan seks setidaknya sekali sebulan 19 persen lebih kecil risikonya mengalami perubahan selama dekade berikutnya.
"Temuan ini menunjukkan bahwa jika seorang wanita tidak berhubungan seks dan tidak ada kemungkinan untuk hamil, maka tubuh memilih untuk tidak melakukan ovulasi karena tidak ada gunanya," kata Megan Arnot, dari University College London.