Info

Ade Rai Ungkap 5 Fakta soal Kolesterol yang Sering Salah Dipahami Masyarakat

Hanya sekitar 1 persen dari kasus kolesterol tinggi yang benar-benar disebabkan oleh faktor genetik.

Yasinta Rahmawati

Potret Ade Rai. (Instagram)
Potret Ade Rai. (Instagram)

Himedik.com - Binaragawan Ade Rai menilai masih banyak kesalahpahaman di masyarakat mengenai kolesterol. Seperti yang diketahui, kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung.

Karena alasan tersebut, banyak orang memilih menjalani diet ketat atau mengandalkan obat-obatan untuk menurunkan kadar kolesterol mereka.

"Tubuh kita sebenarnya secara alami memproduksi kolesterol. Bahkan jika kita tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, tubuh tetap akan memproduksinya," ungkapnya dalam kanal YouTube Dunia Ade Rai, dikutip pada Rabu (12/2/2025).

Ade Rai juga menjelaskan bahwa sekitar 75 persen kolesterol dalam tubuh berasal dari produksi alami tubuh, sedangkan hanya 25 persen yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.

Ade menekankan bahwa kolesterol bukanlah sesuatu yang harus dihindari sepenuhnya. Justru, kolesterol memiliki peran penting dalam pembentukan hormon, struktur sel, dan perlindungan jaringan tubuh.

Berikut fakta seputar kolesterol yang sering disalahpahami masyarakat:

1. Kolesterol Penting bagi Tubuh

Kolesterol berperan dalam pembentukan membran sel, termasuk pada otak dan sistem saraf. Hormon-hormon penting seperti testosteron dan estrogen juga diproduksi dari kolesterol.

2. Kolesterol Tinggi Tidak Selalu Berbahaya

"Kadar kolesterol tinggi tidak selalu berarti buruk, begitu juga kadar rendah tidak selalu baik," kata Ade Rai.

Studi menunjukkan bahwa kadar kolesterol yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti demensia.

3. Peran LDL dan HDL dalam Tubuh

LDL sering disebut sebagai 'kolesterol jahat' dan HDL sebagai 'kolesterol baik'. Namun, menurut Ade Rai, keduanya hanyalah alat transportasi yang mengangkut kolesterol dalam tubuh. LDL memiliki peran penting dalam memperbaiki jaringan tubuh yang mengalami peradangan.

4. Kolesterol dan Peradangan

Tubuh meningkatkan produksi LDL sebagai respons terhadap peradangan. Ini berarti bahwa bukan kolesterol yang menjadi penyebab utama penyakit jantung, melainkan peradangan akibat pola makan dan gaya hidup yang buruk.

5. Genetika Bukan Faktor Utama

Hanya sekitar 1 persen dari kasus kolesterol tinggi yang benar-benar disebabkan oleh faktor genetik. Sebagian besar lebih dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup.

Dengan memahami fakta ini, Ade Rai menekankan bahwa menjaga keseimbangan kolesterol dapat dilakukan secara alami tanpa harus bergantung pada obat-obatan.

Berita Terkait

Berita Terkini