Pria

Pria Ini Nekat Suntikkan Air Mani ke Tubuhnya untuk Atasi Sakit Punggung

Lengan kanan pria itu tampak bengkak dan meradang.

Galih Priatmojo | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi injeksi - (Pixabay/Dimhou)
Ilustrasi injeksi - (Pixabay/Dimhou)

Himedik.com - Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Irish Medical Journal menceritakan kasus seorang pria berusia 33 tahun yang berulang kali menyuntikkan air mani ke dalam tubuhnya untuk meredakan sakit punggung kronis. Pria itu pun kini dirawat di rumah sakit.

"Ini adalah kasus injeksi semen (air mani, -red) yang dilaporkan pertama kali untuk digunakan sebagai perawatan medis," tulis para dokter di Dublin dalam studi kasus itu, yang berjudul ''Semenly' Harmless Back Pain: An Unusual Presentation of a Subcutaneous Abscess'.

Mengutip Huffington Post, Jumat (18/1/2019), menurut laporan, obat buatan tangan pria itu ditemukan ketika ia datang ke kantor dokter dengan keluhan nyeri punggung yang parah. Saat memeriksa pasien, sang dokter memperhatikan bahwa lengan kanan pria itu tampak bengkak dan meradang.

"Pasien tersebut mengungkapkan bahwa dia telah menyuntikkan air maninya sendiri melalui pembuluh darah sebagai metode inovatif untuk mengobati sakit punggung," tulis para dokter dalam penelitian tersebut. "Dia telah merancang 'obat' ini tanpa mendapat saran medis apa pun."

Ilustrasi sakit punggung - (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi sakit punggung - (Pixabay/mohamed_hassan)

Pria itu mengatakan telah membeli jarum suntik secara online dan menyuntik dirinya sebulan sekali selama 18 bulan terakhir. Sebelum berobat ke dokter, dia mengungkapkan bahwa punggung bawahnya sakit saat ia mengangkat benda berat, kemudian ia memberi tiga dosis suntikan menurut resepnya sendiri.

Air mani tersebut dilaporkan memasuki pembuluh darah dan otot pria itu. Melalui X-ray kemudian terungkap bahwa terdapat udara yang terperangkap di bawah kulit pria itu, dan ia pun segera dirawat di rumah sakit.

Dokter merawat pria itu dengan terapi antimikroba intravena. Nyeri punggungnya lalu mereda, dan ia diperbolehkan pulang sebelum area yang terinfeksi mengering.

Para dokter yang mengerjakan laporan ini juga melakukan 'tinjauan komprehensif' dari literatur medis dan tidak menemukan kasus injeksi air mani ke pembuluh darah lainnya.

Mereka pun memberi peringatan bahwa eksperimen medis merupakan tindakan yang berbahaya. Selain itu, menyuntik diri sendiri dengan zat yang tidak cocok untuk pembuluh darah akan menimbulkan risiko yang berat.

Berita Terkait

Berita Terkini