Pria

Patah Saat Berhubungan Badan, Mr P Pria Ini Bengkak Sebesar Botol Anggur

Banyak fraktur penis terjadi karena posisi seks tertentu.

Agung Pratnyawan | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi pria berteriak kesakitan - (Pixabay/Pezibear)
Ilustrasi pria berteriak kesakitan - (Pixabay/Pezibear)

Himedik.com - Mr P seorang pria 48 tahun, Sean Marsden, patah saat berhubungan badan dengan pasangannya, Louise Gray (36). Dia bahkan mendengar bunyi 'krek' saat itu dan langsung berteriak kesakitan.

Sean menceritakan, Mr-P-nya terselip di panggul Louise. Ia pun langsung menelepon 999.

Setelah insiden tersebut, Sean mengatakan, Mr P-nya bengkak sebesar botol anggur, dan ia baru tahu bahwa uretranya juga robek. Akibatnya, dia tak bisa jalan dengan normal.

Para dokter di Royal Shrewsbury Hospital di Inggris lantas melakukan 'eksplorasi penis' dan memberi tahu Sean bahwa otot-ototnya rusak.

Keesokannya, ia dipulangkan dengan dibekali kateter sementara dan morfin untuk menghilangkan rasa nyeri. Batang Mr P-nya dibalut balok panjang, dan seluruhnya diperban.

Ia juga diminta untuk tak melakukan seks selama sebulan. Namun, dirinya hanya bisa bertahan selama tiga minggu, meskipun sakit.

"Saya pasti akan lebih berhati-hati lagi. Kami harus melakukannya dengan lebih lembut karena saya tidak sanggup kalau insiden itu terjadi lagi," kata Sean, dikutip dari Metro, Kamis (31/1/2019). Dia mengatakan, memiliki gairah seks yang tinggi, tetapi memikirkan soal seks membuatnya merasa mual.

 

Sean mengaku, sebelum kejadian itu, ia dan Louise hampir tiap hari berhubungan badan, tetapi setelahnya, hanya dua kali. "Kata dokter kalau saya tidak operasi, bisa berubah bentuk. Bisa saja ada yang bengkok di dalam," jelas Sean.

Meski akan pulih total, Sean tak yakin apakah nanti dia bisa punya anak atau tidak.

"Saya takut mencari tahu karena saya ingin punya anak dengan Louise," katanya. "Saya tidak yakin kapan saya bisa tahu. Saya harus menunggu sampai kembali ke rumah sakit untuk mencari tahu lebih lanjut."

Dalam kejadian serupa pada 2016, seorang pria asal Gillingham, Kent, mengalami patah Mr P saat mencoba mendapatkan anak dengan pasangannya. Akhirnya dia harus disunat dan dilarang berhubungan seks selama enam minggu.

Menurut National Health Service (NHS), Mr P yang terpelintir saat ereksi bisa patah. Memang tidak ada tulang pada Mr P, tetapi tabung-tabung berisi darah selama ereksi bisa pecah.

Darah pun mengalir keluar dari tabung-tabung di dalam Mr P dan menyebabkan pembengkakan yang sangat menyakitkan. Kasus fraktur penis yang dilaporkan jarang terjadi, tetapi diperkirakan beberapa pria terlalu malu untuk melaporkannya pada dokter.

Sekitar sepertiga dari semua kasus fraktur penis disebabkan oleh posisi wanita berada di atas. Kecelakaan ini biasanya terjadi ketika Mr P tergelincir keluar dan bengkok dengan keras.

Berita Terkait

Berita Terkini