Pria

Mr P Pria Ini Bengkok Permanen akibat Suntikan Mahal di Klinik Palsu

Ia mengalami priapismus, ereksi berkepanjangan yang menyakitkan.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilsutrasi Mr P bengkok - (Pixabay/KlausHausmann)
Ilsutrasi Mr P bengkok - (Pixabay/KlausHausmann)

Himedik.com - Dua pria mengalami cacat permanen pada Mr P karena suntikan untuk mengatasi disfungsi ereksi yang gagal. Robert Snell dan Michael Forkner (51) pun menuntut klinik di Alabama yang membuat mereka harus membayar hingga Rp 20,9 juta untuk suntikan TriMix.

Snell mengajukan gugatan dengan klaim bahwa suntikan kedua menyebabkan Mr P-nya bengkok permanen 90 derajat. Sementara Forkner, dalam gugatannya, mengklaim bahwa Mr P-nya melengkung karena jaringan parut, yang menurut para urolog lainnya, tidak bisa disembuhkan karena terlambat ditangani.

Snell dan Forkner hanyalah segelintir pria yang kasusnya ditulis dalam laporan oleh AL.com. Keduanya mengatakan, hidup mereka hancur gara-gara The Alabama Men's Clinic.

Seorang urolog dari Mayo Clinic mengatakan kepada Daily Mail, biaya suntikan Mr P normalnya Rp1,39 juta per 20 dosis, yang berarti Rp209 ribu untuk tiga suntikan. Sedangkan Forkner telah mengeluarkan Rp 20,9 juta untuk tiga suntikan tersebut.

Dikutip dari Daily Mail, Kamis (31/1/2019), efek samping berupa ereksi jangka panjang harus langsung diobati dengan suntikan adrenalin untuk mencegah kerusakan permanen lebih lanjut.

Namun, berdasarkan laporannya, ereksi selama berjam-jam dan kelainan bentuk yang menyakitkan yang dialami Forkner dan Snell diabaikan. Malah, Forkner mengatakan kepada AL.com bahwa ia diminta "mengenakan lap dingin di atasnya."

Akibat kondisi yang menimpanya ini, Forkner ditinggalkan pacarnya, dan dia khawatir tidak akan bisa berhubungan intim lagi.

Ilustrasi injeksi - (Pixabay/Dimhou)
Ilustrasi injeksi - (Pixabay/Dimhou)

Menurut AL.com, beberapa klinik sejenis Alabama Men's Clinic tidak menerima asuransi. Meskipun para dokter dengan jabatan tertinggi di sana memiliki gelar medis, seringnya mereka tidak punya pengalaman mengobati disfungsi ereksi.

Tobias Kohler, urolog di Mayo Clinic MD, mengungkapkan dosis TriMix harus dibuat dengan sangat hati-hati, dan jika terjadi masalah, dokter bisa menanganinya.

Efek samping yang umum terjadi dari suntikan tersebut adalah priapismus, yakni ereksi yang terjadi selama berjam-jam. Efek samping ini muncul terutama pada pria yang relatif sehat, yang sebenarnya tidak perlu mendapat injeksi.

''Misal, seorang pria yang normal berdasarkan fisiologi diberi injeksi TriMix, dia akan mengalami priapismus,'' kata Kohler.

Walaupun banyak orang yang, mungkin, menganggapnya sepele, priapismus bisa sangat menyiksa. Apalagi, ereksi berkepanjangan ini juga bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Forkner sendiri mengatakan kepada AL.com bahwa ereksi selama berjam-jam membuat Mr P-nya melengkung dan sangat sakit. Kondisi ini pun akan terus terjadi hingga bertahun-tahun kemudian.

Koler menjelaskan, jika seorang pria mengalami priapismus, dia harus langsung dilarikan ke UGD. Jika ereksinya masih belum turun pada saat sampai di sana, pasien perlu diberi suntikan adrenalin.

Namun jika upaya tersebut tidak berhasil, dia bisa pergi ke urolog untuk menjalani prosedur shunting. ''Makin cepat diketahui, makin bisa diobati,'' kata Kohler.

Berita Terkait

Berita Terkini