Pria

Hasil Autopsinya Diterbitkan Lengkap, Terungkap Rahasia Michael Jackson

Menurut laporan itu, tubuh Michael Jackson penuh dengan bekas luka.

Vika Widiastuti

Michael Jackson (Pixabay/ivabalk)
Michael Jackson (Pixabay/ivabalk)

Himedik.com - Sejarah tragis bedah kosmetik dan masalah kesehatan Michael Jackson diungkap dalam autopsi setelah kematiannya pada 2009. The King of Pop itu meninggal pada usia 50 setelah overdosis obat anestesi, Propofol di rumahnya di Los Angeles.

Melansir Mirror, Rabu (13/2/2019), laporan autopsinya telah diterbitkan secara lengkap. Menurut laporan itu, tubuh Michael Jackson penuh dengan bekas luka.

Jackson dilaporkan mengalami luka tusukan di seluruh lengannya yang diyakini disebabkan oleh obat-obatan yang disuntikkan dalam upaya yang putus asa untuk mengatasi insomnia kronis.

Selain itu, ada pula jejak dari banyak bedah kosmetik yang telah dijalani Jackson bertahun-tahun. Dia memiliki dua bekas luka bedah di belakang telinganya dan dua lagi di kedua sisi hidungnya.

Ada juga bekas luka di pangkal lehernya dan lengan, serta pergelangan tangan. Dokter menyimpulkan, luka-luka tersebut berasal dari berbagai operasi.

Bukan hanya menjalani operasi untuk mengubah penampilannya, Jackson juga menjalani sejumlah tato kosmetik, seperti di bagian bibir. Bintang pop ini juga memiliki bagian botak di kulit kepalanya yang digelapkan dengan tato.

Bagian botak di rambutnya diyakini akibat luka bakar yang dideritanya dalam sebuah kecelakaan tahun 1984. Saat itu, dia melakoni syuting pertunjukkan dengan kembang api dan rambutnya terbakar.

Dia lantas dirawat akibat luka bakar tingkat dua dan tiga. Penyanyi tersebut menutupi rambut botaknya menggunakan rambut palsu selama bertahun-tahun.

Dia disebutkan juga mengalami kebotakan di bagian depan kepalanya.

Selain itu, autopsi juga mengungkapkan kebenaran di balik spekulasi bertahun-tahun tentang perubahan warna kulit Jackson.

Dia bersikeras, perubahan penampilannya selama bertahun-tahun disebabkan oleh kondisi vitilago. Christopher Rogers, petugas medis yang mengawasi autopsi mencatat bahwa Jackson memang mengalami vitilago. "Jadi beberapa area kulit tampak terang dan yang lain tampak gelap," terangnya.

Hasil autopsi juga menunjukkan, ada perjuangan yang sulit untuk menyelamatkan nyawa Jackson setelah ia ditemukan tak sadarkan diri di rumahnya pada 25 Juni 2009 lalu.

Memar di dada dang tulang rusuk diyakini akibat upaya CPR yang dilakukan oleh paramedis yang mencoba menyadarkannya. Upaya mereka untuk menyadarkan Jackson gagal. Dia kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Kematiannya dilaporkan akibat overdosis Propofol, obat anestesi bedah. Dokter pribadi Jackson, Conrad Murray pun dihukum karena pembunuhan yang tidak disengaja itu.

Dia dijatuhi hukuman empat tahun penjara, tetapi dibebaskan dari penjara pada 2013 setelah dua tahun.

Berita tentang Jackson kembali jadi utama pada bulan lalu setelah pemutaran film dokumenter yang kontroversi Leaving Neverland di Sundance Film Festival di Utah. Film itu berisi klaim pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Keluarga Jackson pun mengutuk keras film tersebut dan membandingkannya dengan "hukuman mati tanpa persidangan".

Pelantun Thriller itu pernah diadili atas tuduhan penganiyaan terhadap anak pada 2004-2005, tetapi ia kemudian dibebaskan dari tuduhan apapun.

 

Berita Terkait

Berita Terkini