Pria

Berhenti Konsumsi Daging, Pria Ini Campurkan Semua Makanan dengan Serangga

Mengaku lebih kuat, lelaki ini campurkan semua makanannya dengan serangga.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi serangga (Pixabay/Simon)
Ilustrasi serangga (Pixabay/Simon)

Himedik.com - Apa jadinya jika semua makanan dicampur dengan serangga? Baik itu sereal atau kue?

Seorang remaja bernama Sam Broadbent (18), menyatakan dirinya sebagai 'entovegan'. Ia mengikuti pola makan vegetarian dengan menambah nutrisi makanan yang dikonsumsinya dengan serangga, seperti belalang, semut, bahkan kalajengking.

Sejak Oktober tahun lalu, ia menghindari semua daging dan berhenti mengonsumsi produk hewani sejak Januari. Sekarang, ia meminum 'protein shake' dicampur dengan jangkrik yang dihancurkan.

Makanannya juga selalu ditambahkan dengan serangga. Pernah satu kali ia lebih memilih burrito isi belalang daripada makanan favoritnya, daging babi dan kentang manis.

Sandwich ayam dan keju yang selalu menjadi makanan pokok saat makan siang pun digantikan dengan sereal isi jangkrik.

Pada acara-acara khusus, ia akan memakan kalajengking panggang dan dijadikan burger, daripada burger seperti anggota keluarga yang lainnya.

"Pada awalnya Anda sedikit mual, tetapi Anda terbiasa. Setelah melakukan diet ini selama musim dingin dan musim semi, aku merasa lebih baik dari sebelumnya," ujar Broadbent kepada Daily Mail.

Ternyata minat Broadbent terhadap entomophagy, praktik memakan serangga, sudah ada sejak 2015 saat ia membantu ayahnya, Bill, mendirikan toko belanja online bernama Entosense.

Entosense milik Sam dan ayahnya (Instagram/entomarket)
Entosense milik Sam dan ayahnya (Instagram/entomarket)

Dia menambahkan bahwa dia telah memperbaiki deadlift, latihan powerlifting yang melibatkan punggung dan kaki, dari 86kg pada Oktober menjadi 150kg pada Juni.

"Kebugaran adalah motivator utama bagi saya ketika memutuskan untuk melakukan diet ini," katanya.

“Saya benar-benar mampu mendorong banyak latihan beban ayah saya beberapa bulan terakhir ini. Serangga adalah sumber protein yang luar biasa. "

Serangga memang sudah menjadi bahan makanan di sejumlah negara. Bahkan para peneliti sudah berulangkali melakukan penelitian tentang kandungan nutrisi dalam serangga.

Berdasarkan itv.com, para peneliti mengatakan, serangga seperti tawon dan belalang yang kaya akan protein, beberapa mineral dan lebih rendah kolesterol daripada daging sapi atau babi.

Belalang mengandung 20 gram protein dan hanya 6 gram lemak per 100 gram, catat penelitian yang dilakukan di Universitas Otonomi Nasional Meksiko ini.

Sedangkan serangga lainnya, semut api terutama, mengandung 13,9 gram protein dan 3,5 gram lemak. Lalu, jangkrik adalah sumber zat besi, seng dan kalsium.

Itulah mengapa peneliti yang terlibat dalam pembuatan laporan FAO tentang entomophagy menyarankan orang-orang, terutama orang Barat, untuk mengonsumsi serangga.

Mereka mengatakan, entomophagy kemungkinan adalah cara terbaik untuk memerangi obesitas dan penyakit terkaitnya, dilansir dari Medical News Today.

Selain sebagai sumber lemak dan protein sehat yang sangat baik, serangga ada di mana-mana, yang berarti mereka adalah sumber makanan yang sangat mudah diakses dan murah.

Berita Terkait

Berita Terkini