Pria

Bisa Fatal, Kenali Penyebab Henti Jantung yang Dialami Didi Kempot

Henti jantung merupakan kondisi serius yang membuat Didi Kempot meninggal dunia.

Yasinta Rahmawati

Didi Kempot saat menghibur para sobat ambyar di Panggung Big Bang Festival Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/12) malam. [Suara.com/Alfian Winanto]
Didi Kempot saat menghibur para sobat ambyar di Panggung Big Bang Festival Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/12) malam. [Suara.com/Alfian Winanto]

Himedik.com - Legenda campursari asal Solo, Didi Kempot, dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (05/05/2020) pagi. Penyanyi yang dijuluki The Godfather of Broken Heart itu meninggal dunia di usia 53 tahun.

Dilansir dari Solopos.com (jaringan Suara.com), ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo.

Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, dr. Divan Fernandes, saat dihubungi Solopos.com melalui layanan perpesanan Whastapp, Selasa, mengatakan Didi Kempot sampai di RS tersebut pukul 07.25 WIB dalam kondisi henti jantung.

Menurut dia, pihak RS sudah melakukan berbagai upaya pertolongan. "Pukul 07.25 WIB ke IGD dalam keadaan henti jantung. Sudah dilakukan pertolongan dengan maksimal. Tapi, kondisi tidak tertolong. Almarhum dinyatakan meninggal dunia pukul 07.45 WIB," kata dr. Divan.

Kondisi henti jantung yang dialami Didi Kempot ini disebut juga sebagai cardiac arrest atau sudden cardiac arrest (SCA), di mana jantung dapat tiba-tiba berhenti berdetak.

Kondisi ini merupakan masalah kesehatan yang sangat serius dan dapat mengakibatkan penderitanya tidak sadarkan diri, tidak bernapas dengan normal, bahkan berhenti bernapas.

Dilansir dari Hello Sehat, penyebab paling utama dari henti jantung secara mendadak adalah adanya masalah pada sistem elektrik di dalam organ tersebut.

Penyanyi Didi Kempot turut mengisi acara festival Bigbang Jakarta 2019 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/12) malam. [Suara.com/Sumarni]
Penyanyi Didi Kempot turut mengisi acara festival Bigbang Jakarta 2019 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/12) malam. [Suara.com/Sumarni]

Hal ini disebabkan oleh fibrilasi ventrikel, yaitu kondisi ritme jantung yang tidak wajar. Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang di bawah yang disebut dengan bilik (ventrikel) dan dua sisanya di atas adalah serambi (atrium).

Pada fibrilasi ventrikel, ventrikel akan bergetar secara tidak terkendali. Kondisi ini menyebabkan ritme jantung berubah secara drastis.

Ventrikel yang bermasalah menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Pada beberapa kasus, peredaran darah akan berhenti total. Hal tersebut dapat berakibat fatal sampai menyebabkan kematian.

Berita Terkait

Berita Terkini