Pria

Bikin Syok, Tagihan Perawatan Covid-19 Pria Ini Capai Miliaran!

Bahkan, jumlahnya melebihi Rp 10 miliar.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Medical ventilator yang sangat dibutuhkan para pasien Covid-19. [Shutterstock].
Medical ventilator yang sangat dibutuhkan para pasien Covid-19. [Shutterstock].

Himedik.com - Pekan lalu di media sosial sempat viral cuitan seorang pasien Covid-19 tentang total tagihan perawatan yang harus dibayarkannya selama di rumah sakit.

Warganet bernama Juno tersebut mengunggah bukti slip tagihan selama 9 hari dengan total kurang lebih Rp 33.794.977.

Kemudian, ia kembali dirawat setelah pulang dari Wisma Atlet.

"Nah ini juga belum perawatan paska pulang dari Wisma Atlet. Gue dirawat lagi buat ngamanin beberapa keluhan-keluhan yang bikin hidup gue ribet. Biayanya? 36 juta sendiri. So, total gue udah ngabisin 70 juta (untuk perawatan Covid-19)," tulis Juno.

Ternyata, kondisi yang dialami Juno tidak jauh berbeda dengan seorang laki-laki asal Seattle, Amerika, Michael Flor.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan Covid-19 (twitter.com/jtuvanyx)
Biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan Covid-19 (twitter.com/jtuvanyx)

Michael dirawat Covid-19 selama 62 hari dan tagihan yang diterimanya juga 'hampir membunuhnya'. Rumah sakit menagihnya sebesar USD 1,1 juta atau sekitar Rp 15,6 miliar.

"Aku membukanya (slip tagihan) dan berkata, 'Astaga!'," kenangnya, dikutip dari Fox News.

Untungnya, karena pria berusia 70 tahun itu dilindungi oleh asuransi, termasuk Medicare, ia kemungkinan harus membayar hanya sebagian kecil dari jumlah tagihan.

Rincian pembayarannya mencakup tagihan sebesar USD 408.912 (Rp 5,7 miliar) untuk perawatan selama 42 hari di ruang unit perawatan intensif (ICU) yang dilengkapi fasilitas khusus sebagai ruang isolasi karena sifat menular dari virus.

Ada pula tagihan sebanyak USD 100.000 (Rp 1,4 miliar) untuk perawatan karena jantung, ginjal, dan paru-parunya hampir gagal selama dirawat.

Michael juga mesti mendapat tagihan sebesar USD 82.215 (Rp 1,1 miliar) untuk penggunaan ventilator selama 29 hari. Belum selesai, dia pun masih ditagih lebih dari USD 500 ribu untuk biaya lain selama 62 harinya di rumah sakit hingga totalnya tembus USD 1,1 juta atau Rp 15,5 miliar. 

"Aku merasa bersalah karena selamat. Ada perasaan, 'Kenapa aku? Mengapa aku harus menerima ini?', melihat biaya yang luar biasa dari itu semua tentu menambah rasa bersalah orang yang selamat," katanya.

Berita Terkait

Berita Terkini