Pria

Studi: Pria dengan Pendapatan Tinggi Berisiko Punya Tekanan Darah Tinggi!

Apa hubungan pendapatan tinggi dan tekanan darah tinggi?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi cek tekanan darah. (pixabay/rawpixel)
Ilustrasi cek tekanan darah. (pixabay/rawpixel)

Himedik.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu faktor utama penyakit jantung. Kondisi ini menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,13 miliar orang di seluruh dunia mengidap hipertensi. Sebagian besar (dua pertiga) terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Berkaitan dengan hipertensi, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa pria yang menerima pendapatan tinggi lebih berisiko terkena hipertensi.

Studi ini dilakukan oleh peneliti dari Jepang dan mereka menganalisis 4.314 karyawan (3.153 pria dan 1.161 wanita) dari 12 tempat kerja telah terdaftar pada 2012.

Semua pekerja tersebut bekerja pada siang hari dan memiliki tekanan darah yang normal.

Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]
Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]

Kemudian mereka mulai menyelidiki hubungan antara pendapatan dan tekanan darah tinggi selama dua tahun.

Lalu, peneliti membagi peserta studi menjadi empat kelompok berdasarkan pendapatan rumah tangga tahunan mereka, kurang dari 5 juta, 5 hingga 7,9 juta, 8 hingga 9,9 juta, dan 10 juta atau lebih (dalam satuan yen Jepang) per tahun.

Mereka menemukan, pria dalam kelompok pendapatan tertinggi hampir dua kali lebih mungkin terkena tekanan darah tinggi dibandingkan dengan kelompok pendapatan terendah.

Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dan tekanan darah pada perempuan.

Peneliti menemukan bahwa ini berkaitan dengan gaya hidup yang lebih banyak dilakukan para pria, daripada wanita.

Menurut peneliti, pria dengan pendapatan tinggi cenderung mengalami obesitas dan sering mengonsumsi alkohol setiap hari. Kedua perilaku ini merupakan faktor risiko utama hipertensi.

Jepang mencatat ada lebih dari 10 juta orang dengan tekanan darah tinggi di negaranya, dan jumlahnya terus meningkat, kata penulis studi Dr Shingo Yanagiya dari Sekolah Pascasarjana Kedokteran Universitas Hokkaido, Sapporo, Jepang.

Dilansir The Health Site, studi ini dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-84 dari Japanese Circulation Society (JCS 2020).

Berita Terkait

Berita Terkini