Pria

Seks Oral Lebih Berbahaya bagi Pria, Simak Fakta Berikut

Seks oral menjadi metode seks yang berisiko, terutama bagi pria.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Wanita ini langsung berhubungan seksual setelah 2 jam melahirkan dan 3 hari berikutnya tanpa rasa ketidaknyamanan.
Wanita ini langsung berhubungan seksual setelah 2 jam melahirkan dan 3 hari berikutnya tanpa rasa ketidaknyamanan.

Himedik.com - Seks oral memang terkesan aman, padahal bisa sangat berisiko bagi kesehatan. Bahkan seks metode ini disebut lebih berbahaya bagi pria. 

Melansir dari Medicinenet, berikut beberapa fakta tentang oral seks yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Terkait dengan kanker tenggorokan

Kepala Medis American Cancer Society Otis Brawley, MD menyatakan bahwa seks oral bisa sangat terkait dengan risiko kanker tenggorokan. Bukan seks oral yang menyebabkan kanker, tetapi human papillomavirus (HPV) yang dapat ditularkan dari orang ke orang saat berhubungan seks, termasuk seks oral.

Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa kanker orofaring (bagian tengah tenggorokan) dan amandel mungkin disebabkan oleh jenis human papillomavirus (HPV) tertentu. HPV umum terjadi tetapi tidak selalu menyebabkan kanker. Jika Anda tidak terpapar HPV selama seks oral, Anda tidak berisiko terkena kanker.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada 2007 menunjukkan seseorang memiliki risiko lebih besar terkena kanker orofaring akibat seks oral dengan setidaknya enam pasangan berbeda. 

2. Seks oral dan kesehatan mental

Di antara orang dewasa, seks oral menyebabkan stres bagi beberapa pasangan namun di sisi lain juga meningkatkan keintiman bagi pasangan lain. Hal ini dinyatakan oleh terapis seks Louanne Cole Weston, PhD, dari Fair Oaks, California.

Cole mengatakan stres akibat seks oral sering kali berkaitan dengan kekhawatiran satu pasangan tentang kebersihan. Namun tak sedikit pasangan yang juga merasakan lebih intim saat melakukan seks oral.

3. Seks oral tanpa kondom berisiko, khususnya pada pria

Beberapa penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV, herpes, sifilis, gonore, HPV, dan virus hepatitis dapat ditularkan melalui seks oral.

"Seks oral bukanlah seks yang aman," kata Terri Warren, RN, pemilik Klinik Westover Heights di Portland, Ore., Sebuah klinik swasta yang mengkhususkan diri pada PMS.

Risikonya bergantung pada banyak hal yang berbeda, termasuk berapa banyak pasangan seksual yang Anda miliki, jenis kelamin, dan tindakan seks oral tertentu yang Anda lakukan. Dalam hal ini, pria yang diberikan seks oral oleh perempuan bisa lebih berisiko. 

Risiko terkena PMS dari seks oral tanpa kondom biasanya jauh lebih rendah daripada risiko yang ditimbulkan oleh hubungan seks vaginal atau anal tanpa kondom.

"Biasanya, melakukan seks oral pada pasangan pria tanpa kondom lebih berisiko daripada bentuk seks oral lainnya," imbuh Waren. Artinya, jika seorang pria memberikan seks oral kepada seorang wanita, maka risikonya akan lebih rendah ketimbang pria yang mendapatkan seks oral dari wanita. 

Berita Terkait

Berita Terkini