Pria

Pakar Penyakit Menular AS Anthony Fauci Dukung Seruan Lockdown untuk India

Menurut Fauci, lockdown nasional dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi lockdown India, Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi lockdown India, Covid-19. (Pixabay)

Himedik.com - Perdana Menteri India Narendra Modi mendapat tekanan dari banyak pihak untuk memberlakukan penguncian atau lockdown nasional ketika negaranya bergulat dengan wabah Covid-19 terburuk di dunia.

Kementerian kesehatan negara tersebut melaporkan 366.161 kasus baru pada Senin (10/5/2021), pertama kalinya infeksi harian turun di bawah 400 ribu sejak 6 Mei. Total kasus sekarang lebih dari 22 juta sejak pandemi virus corona dimulai.

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika Serikat, Anthony Fauci, pun mendukung bahwa India harus memberlakukan penguncian atau lockdown nasional.

"(Negara) Anda harus ditutup. Saya yakin beberapa negara bagian India telah melakukan itu, tetapi Anda perlu memutus rantai penularan, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menutupnya," kata Fauci, dilansir CNN.

Menurutnya, penguncian nasional diperlukan untuk memutus rantai penularan.

"Orang dapat melakukannya selama dua, tiga minggu, empat minggu. Kemudian, segera setelah kasus mulai turun dan Anda memvaksinasi lebih banyak orang, maka Anda bisa mendahului lintasan wabah," sambung Fauci.

Pada Sabtu pekan lalu, Indian Medical Association (IMA) mengatakan pihaknya telah menyerukan penguncian nasional, terencana dengan baik, dan diumumkan sebelumnya 20 hari terakhir.

"Kuncian perlu berlangsung sekitar 10 hingga 15 hari untuk memberikan waktu bagi sistem kesehatan negara yang terlalu tegang untuk memulihkan dan mengisi kembali materi dan tenaga," jelas IMA.

IMA mengatakan jam malam sporadis dan pembatasan lain yang diberlakukan oleh beberapa negara bagian tidak ada gunanya.

Modi sebelumnya juga memperingatkan bahwa penguncian hanya akan dianggap sebagai upaya terakhir.

"Dalam situasi saat ini, kami harus menyelamatkan negara dari lockdown. Saya akan meminta negara untuk melakukan lockdown sebagai opsi terakhir. Kami harus berusaha keras untuk menghindari lockdown dan fokus hanya pada zona penahanan mikro," katanya pada April lalu.

Terserah negara bagian untuk memutuskan kapan dan bagaimana menerapkan zona ini.

Berita Terkait

Berita Terkini