Wanita

Asik Bercinta, Wanita Ini Alergi terhadap Antibiotik

Begini kisahnya.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Yuliana Sere

Ilustrasi bercinta. (Pixabay/sasint)
Ilustrasi bercinta. (Pixabay/sasint)

Himedik.com - Seorang wanita menderita reaksi alergi terhadap antibiotik setelah melakukan seks oral pada pasangannya.

Melansir dari dailymail, dokter di Spanyol yang merawat wanita berusia 31 tahun itu kini mendesak siapa pun yang alergi obat untuk waspada terhadap risiko potensial dari seks oral.

Wanita yang tak disebutkan identitasnya itu diketahui menelan cairan semen kekasihnya dan kemudian mulai muntah serta sulit bernapas.

Pasien dari Alicante di Spanyol itu kemudian pergi ke rumah sakit dengan dugaan syok anafilaksis.

Dia mengungkapkan dirinya alergi terhadap antibiotik tetapi membantah telah menggunakan obat atau makanan yang tidak biasa, sebelum berhubungan badan.

Wanita itu juga mengakui dia tidak pernah mengalami gejala apa pun dalam pertemuan seksual sebelumnya.

Ilustrasi bercinta. (shutterstock.com)
Ilustrasi bercinta. (Shutterstock)

Para petugas medis kemudian menemukan bahwa pasangannya yang berusia 32 tahun telah menggunakan asam amoksisilin-klavulanat, suatu bentuk antibiotik untuk mengobati infeksi telinga.

Akibatnya, para dokter di Rumah Sakit Umum Universitari d'Alacant mencurigai anafilaksisnya disebabkan oleh 'transfer mani amoksisilin'.

Kasus ini diyakini sebagai yang pertama yang pernah dicatat dan diterbitkan dalam British Medical Journal Case Reports.

Susana Almenara, penulis utama laporan tersebut, kini telah mendesak siapa pun yang memiliki alergi obat untuk waspada terhadap risiko potensial dan memastikan mereka menggunakan kondom.

Dia berkata, ''Kami berpikir bahwa sebagai dokter, penting untuk mengetahui fenomena ini, demikian juga untuk menginformasikan dan mencegah reaksi yang berpotensi serius pada pasien yang peka.''

Ilustrasi antibiotik. (pixabay/ulleo)
Ilustrasi antibiotik. (pixabay/ulleo)

Reaksi alergi terhadap amoksisilin, khususnya, telah terjadi melalui ciuman, tetapi ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa hal itu bisa terjadi melalui seks oral.

Pria itu, yang juga tidak diidentifikasi, minum obat empat jam sebelum melakukan kontak seksual dengan wanita itu.

Wanita itu diberi dosis adrenalin, steroid, dan salbutamol untuk melawan reaksinya dan membuka saluran udara.

Napasnya yang pendek benar-benar bisa disembuhkan setelah enam jam. Dia lalu pulih sepenuhnya seminggu kemudian.

Berita Terkait

Berita Terkini