Wanita

Pengguna Pil KB Ternyata Alami Pengecilan pada Bagian Otak Ini

Namun peneliti menegaskan ini adalah penelitian awal, dan masih membutuhkan penelitian lanjutan.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Seorang perempuan alami kelumpuhan setengah badan akibat konsumsi pil KB (Pixabay/GabiSanda)
Seorang perempuan alami kelumpuhan setengah badan akibat konsumsi pil KB (Pixabay/GabiSanda)

Himedik.com - Peneliti menemukan kembali menemukan efek samping dari penggunaan pil KB, yaitu membuat satu area otak, yaitu hipotalamus, menjadi lebih kecil. Hal ini diketahui dari sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh mereka.

Penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan Radiological Society of North America, melibatkan 50 wanita sehat dan 21 di antaranya meminum pil kontrasepsi oral.

Setelah membandingkan pemindaian otak semua wanita secara berdampingan, peneliti menemukan wanita yang menggunakan pil KB memiliki hipotalamus yang jauh lebih kecil daripada mereka yang tidak.

Bagian otak hipotalamus mengontrol fungsi penting dari tubuh seperti produksi hormon, suasana hati, nafsu makan, gairah seks, denyut jantung, dan siklus tidur.

Ilustrasi pil KB (shutterstock)
Ilustrasi pil KB (shutterstock)

Namun, menurut peneliti utama dr. Michael Lipton, profesor radiologi di Gruss Magnetic Resonance Research Center di Albert Einstein College of Medicine, ini baru penelitian awal yang dapat mendorong penelitian lebih lanjut.

"Studi awal ini menunjukkan hubungan yang kuat (anatara pil KB dan ukuran hipotalamus) dan harus memotivasi penelitian lebih lanjut tentang efek kontrasepsi oral pada struktur otak dan dampak potensial mereka pada fungsi otak," kata Lipton, melansir Insider.

Ia menambahkan, sampai penelitian lebih lanjut dilakukan, temuan ini harus dilihat hanya sebagai pendahuluan.

"Penelitian ini tidak mengonfirmasi risiko bahaya, dan akan terlalu dini bagi setiap individu untuk mengubah pilihan mereka sehubungan dengan penggunaan pil KB berdasarkan temuan ini," katanya.

Terlebih, penelitian ini sangat kecil dan tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.

Berita Terkait

Berita Terkini