Wanita

Ussy Sulistiawati Sering Pingsan dan Kejang selama Hamil, Adakah Risikonya?

Ussy Sulistiawaty yang sedang hamil anak kelima mengaku sering pingsan dan kejang-kejang tanpa alasan.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ussy Sulistiawaty - (Instagram/@ussypratama)
Ussy Sulistiawaty - (Instagram/@ussypratama)

Himedik.com - Ussy Sulistiawaty sekarang sedang hamil anak kelimanya. Istri Andhika Pratama pun merasa kehamilannya kali ini cukup berbeda karena sering pingsan.

Andhika Pratama pun bercerita bahwa Ussy bisa jatuh pingsan sebanyak 2 kali dalam sehari. Bahkan Ussy bisa pingsan meskipun sedang tidak kelelahan alias lebih banyak istirahat di rumah.

"Pagi ini kita mau ke dokter lagi, mau ngecek kondisinya Ussy. Karena, sudah 2 malam berturut-turut tanpa alasan yang jelas itu dia pingsan," kata Andhika Pratama dalam vlog channel YouTube mereka.

Selain pingsan, Andhika bercerita kalau Ussy juga mengalami kejang-kejang saat pingsan. Hal itu membuat Andhika khawatir jika terjadi hal buruk.

"Jadi pingsannya itu 2 kali berturut-turut. Jadi pingsan, sadar terus pingsan lagi. Nah pingsan kedua itu lebih seram karena badannya kejang dan kaku gitu," jelas Andhika.

Ussy Sulistiawaty [Suara.com/Herwanto]
Ussy Sulistiawaty [Suara.com/Herwanto]

Ketika konsultasi, dokter juga sempat mengkhawatirkan jika Ussy Sulistiawaty menderita epilepsi yang membuatnya pingsan hingga kejang pada kehamilan kali ini. Sehingga Ussy pun diminta melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti tes darah.

Sebelumnya, Anda pasti sudah memahami kalau ibu hamil mengalami pingsan adalah hal yang wajar. Karena, ibu hamil mengalami banyak perubahan, termasuk sistem kardiovaskular yang berubah.

Sedangkan, kejang-kejang saat hamil mungkin satu hal yang berbeda. Menurut dr Johnson Richard Kubuziga, seorang petugas medis asal Inggris dilansir oleh Newvision.co.ug, penyebab umum kejang saat hamil termasuk malaria, epilepsi, hipertensi, pre-klapsia dan eklampsia.

Richard Kubuziga juga mengatakan ibu hamil dengan gangguan kejang berisiko tinggi memiliki anak dengan cacat lahir. Peningkatan risiko ini terkait dengan kelainan atau beberapa obat anti-kejang yang digunakan untuk mengobatinya.

Risiko yang terkait kejang-kejang selama kehamilan juga termasuk cedera akibat jatuh, berkurangnya oksigen ke bayi selama kejang, memisahnya plasenta dari uterus (solusio plasenta) dan kelahiran prematur.

Jika ibu hamil sering mengalami kejang berulang dan semakin parah, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan otak, ginjal dan hati.

Risiko lainnya pada bayi, meliputi berat badan bayi lahir rendah, retardasi pertumbuhan dalam rahim, kebutaan serta kematian bayi dan ibu.

Pertolongan pertama

Kejang saat hamil termasuk keadaan darurat sehingga pasien harus segera mendapat pertolongan. Orang terdekat bisa melakukan beberapa pertolongan pertama sambil menunggu tim medis atau membawa pasien ke rumah sakit, meliputi:

1. Lindungi pasien dari cedera, terutama jika ia terjatuh di permukaan yang kasar.
2. Periksa sekeliling tempat pasien jatuh, jika ada benda yang berbahaya bisa dijauhkan atau dilepaskan lebih dulu.
3. Jangan mengerubungi supaya pasien bisa mendapatkan banyak udara segar dan kendurkan pakaian pasien yang bagian perut, kepala hingga leher.

Berita Terkait

Berita Terkini