Wanita

Akibat Menunda Pap Smear, Wanita Ini Terdiagnosis Kanker Serviks

Ia menunda melakukan pap smear hingga 10 tahun lamanya.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Kanker serviks. (Shutterstock)
Kanker serviks. (Shutterstock)

Himedik.com - Seorang ibu muda asal Skotlandia didiagnosis menderita kanker serviks setelah menunda pap smear selama satu dekade. Oleh sebab itu, ia meminta wanita lain untuk melakukan tes medis rutin agar tidak mengalami hal serupa.

Wanita bernama Kim Montgomery (31) itu menunda melakukan pap smear karena memiliki 4 anak yang lahirnya berurutan sampai 9 bulan.

Sampai akhirnya, Montgomery memutuskan untuk melakukan pap smear setelah mengalami pendarahan abnormal, yang biasanya menjadi tanda kanker serviks.

"Saya melakukan pap smear Desember tahun lalu, kemudia saya mendapat surat yang menyatakan bahwa ada sel abnormal pada tahun baru," katanya dikutip dari Fox News.

Akhirnya, Montgomery resmi didiagnosis menderita kanker serviks stadium 2 pada awal Febuari 2020.

Pap smear. (Shutterstock)
Pap smear. (Shutterstock)

Sebelumnya, ia sudah berpikir memiliki kanker. Tetapi, ia mengabaikan dugaannya dan masih berusaha berpikir positif sampai dokter menyampaikannya kepadanya.

"Seketika aku berpikir akan mati. Aku tidak pernah berpikir akan terkena kanker," ujarnya.

Karena kanker serviks itu, dokter menyarankan Montgomery melakukan pengobatan kemoterapi dan histerektomi. Ia juga menunggu hasil dari MRI yang akan menunjukkan sudah seberapa jauh kankernya menyebar.

"Ini benar-benar menakutkan dan saya ingin memiliki lebih banyak anak lagi. Tetapi, saya juga sudah cukup beruntung memiliki 4 anak," ujarnya.

Montgomery mengaku hamil 4 anaknya secara berurutan selama 3 tahun. Karena itu, ia tidak bisa melakukan pap smear dan menundanya selama 10 tahun.

"Saya juga kurang menyadari betapa pentingnya pemeriksaan itu," tuturnya.

Menurut Mayo Clinic, dokter biasanya merekomendasikan wanita melakukan pap smear pada usia 21 tahun. Tes medis ini juga harus diulang setiap 3 tahun dari usia 21 tahun hingga 65 tahun.

"Kami ingin meningkatkan kesadaran tentang betapa pentingnya orang-orang melakukan pap smear. Saya harap cerita saya bisa meningkatkan kesadaran wanita," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini