Wanita

Tidur 8 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Peluang Hamil, Benarkah?

Penelitian menemukan bahwa tidur 8 jam setiap hari bisa meningkatkan peluang hamil dua kali lipat.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi tidur nyenyak. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)
Ilustrasi tidur nyenyak. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)

Himedik.com - Sebuah penelitian menemukan bahwa tidur lama 8 jam atau lebih lama bisa melipatgandakan peluang hamil.

Para ilmuwan mengklaim tidur malam 8 jam bisa meningkatkan kesuburan dengan menyeimbangkan hormon dan mengurangi stres.

Pada pasangan rumah tangga yang sedang menantikan keturunan, tidur 8 jam bisa meningkatkan peluang hamil sebesar 91 persen.

"Jika Anda ingin hamil, anggaplah tidur sebagai kuncinya. Tidur nyenyak, lalu berhubungan seks di pagi hari atau ketika makan siang," kata Neil Stanley, pakar tidur independen dikutip dari The Sun.

Para peneliti di India pun memeriksa hampir 200 wanita yang menjalani perawatan IVF. Sebanyak 40 persen dari mereka tidur malam 8 jam dan berhasil hamil.

Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)
Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)

Sebanyak 23 persen tidur selama 6 jam setiap harinya. Lalu, sekitar 1 dari 6 pasangan UK mengalami kesulitan hamil.

Para ahli pun mengatakan bahwa waktu tidur lebih lama teratur ini berlaku untuk semua wanita yang ingin hamil, tidak hanya wanita yang program IVF atau bayi tabung.

"Tidur yang cukup bermanfaat untuk keseimbangan hormon," kata Profesor Geeta Nargund dari Klinik kesuburan.

Selain kehamilan, lamanya waktu tidur selama hamil juga akan memengaruhi persalinan. Dilansir dari Family Doctor, kurang tidur selama kehamilan berkaitan dengan sejumlah komplikasi, termasuk preeklampsia.

Kondisi ini tergolong serius karena memengaruhi tekanan darah dan ginjal. Akibatnya, kondisi ini bisa memicu kelahiran pra-dewasa. Karena itu, twaktu tidur sangatlah penting bagi ibu hamil maupun wanita yang ingin hamil.

Saat Anda hamil, salah satu kondisi yang perlu diperhatikan adalah kelelahan. Karena, tidur adalah kunci dalam menangani masalah itu, meski terkadang kondisi ini disalahartikan sebagai perubahan hormon selama kehamilan.

Pada awalnya, kehamilan memang menurunkan tekanan darah dan gula darah, sehingga membuat Anda lelah. Kondisi serupa juga akan terjadi selama trimester ketiga yang membuat Anda mulai merasa lelah lagi.

Kelelahan ini sering disalahartikan akibat pertumbuhan bayi dan tekanan yang ditimbulkan pada tubuh. Faktanya, keletihan ini justru berkaitan dengan waktu tidur yang kurang lama atau kesulitan tidur nyenyak.

Berita Terkait

Berita Terkini