Wanita

Media Sosial Punya Dampak Negatif, Terutama pada Gadis yang Perfeksionis

Media sosial mempertaruhkan kesejahteraan psikologis para gadis, seperti yang ditunjukkan oleh studi baru

Rosiana Chozanah

Media sosial - (Pixabay/LoboStudioHamburg)
Media sosial - (Pixabay/LoboStudioHamburg)

Himedik.com - Sekarang ini, media sosial seolah menjadi 'kebutuhan' bagi sebagian besar orang. Baik untuk berinteraksi dengan orang lain, sumber informasi maupun hanya untuk mencari hiburan semata.

Bukti menunjukkan seperlima remaja, terutama pada gadis, menghabiskan lima jam atau lebih untuk scrolling media sosial setiap hari. Bahkan, beberapa sampai tengah malam.

Tetapi hal itu justru mempertaruhkan kesejahteraan psikologis para gadis, seperti yang ditunjukkan oleh studi baru, lapor The Conversation.

Media sosial selalu dipenuhi model-model cantik, memiliki body goals, dan mereka terlihat menjalani kehidupan sempurna. Hal ini ternyata memengaruhi penonton secara emosional.

Berdasarkan studi yang terbit di jurnal Personality and Individual Differences, remaja perempuan sangat rentan terhadap standar kecantikan yang dianggap sempurna itu, membuat kecemasan dan rasa tidak aman, atau insecurity, makin intens.

Ilustrasi media sosial  (Pexels).
Ilustrasi media sosial (Pexels).

Dampak ini paling berpengaruh pada remaja perempuan yang memiliki sifat perfeksionis. Sebab, mereka cenderung menetapkan standar terhadap diri sendiri tanpa kompromi.

"Studi baru kami menunjukkan bahwa perfeksionisme adalah salah satu karakter yang dapat membuat perempuan muda rentan terhadap efek berbahaya media sosial," jelas peneliti Marianne Etherson dari York St John University.

Selain itu, banyak yang merasa tidak cukup setelah melihat kehidupan orang lain yang sudah 'diubah' seolah menjadi sempurna.

Alasannya, media sosial menyediakan peluang bagi para remaja perempuan ini untuk membandingkan penampilan mereka dengan orang lain.

Studi ini juga menunjukkan bahwa wanita sering melihat diri mereka secara negatif akibat perbandingan tersebut.

Telah terbukti bahwa kekhawatiran akan citra tubuh pada wanita dapat mengurangi kebahagiaan dan meningkatkan perasaan terasing secara sosial.

Selain itu, studi ini juga menemukan sifat perfeksionisme pada orang-orang muda telah meningkat, yang mana sangat mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan depresi, gangguan makan, bahkan pikiran untuk bunuh diri.

Berita Terkait

Berita Terkini