Wanita

Wanita Hamil Bisa Minum Kopi lho, tapi Ketahui Dulu Aturannya!

Para ahli menyarankan ibu hamil untuk berhati-hati saat mengonsumsi kopi, serta makanan dan minuman berkafein lainnya.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi minum kopi (tegaltimes)
Ilustrasi minum kopi (tegaltimes)

Himedik.com - Banyak orang menyarankan ibu hamil untuk membatasi asupan kopi karena kandungan kafein yang tinggi.

Sebenarnya bagaimana tepatnya kafein dalam kopi memengaruhi perkembangan janin tidak jelas. Tetapi hal yang diketahui adalah bahwa kafein dapat melewati plasenta, sementara janin tidak memiliki enzim khusus untuk memetabolisme kafein.

Selain itu, tubuh ibu hamil tidak dapat memetabolisme kafein secara cepat, yang artinya akan bertahan lebih lama dalam aliran darah sang ibu.

Untuk alasan tersebut, para ahli menyarankan ibu hamil untuk berhati-hati saat mengonsumsi kopi, serta makanan dan minuman berkafein lainnya.

Berapa batas aman mengonsumsi kopi bagi ibu hamil?

Ilustrasi bangun pagi, minum kopi, minum teh (Pixabay/Engin_Akyurt
Ilustrasi minum kopi  (Pixabay/Engin_Akyurt

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan kepada ibu hamil untuk membatasi kafein di angka 200 miligram per hari (mg/hari). Lebih dari itu dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, lapor Insider.

Di sisi lain, riset 2021 melaporkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kafein 50 miligram sehari, setara dengan setengah cangkir kopi, melahirkan bayi dengan berat yang ringan daripada ibu hamil yang tidak konsumsi kafein.

Temuan ini penting karena bayi dengan berat lahir rendah mungkin lebih sulit melawan infeksi dan mengalami peningkatan risiko komplikasi, seperti gangguan neurologis dan masalah pernapasan.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini tidak menyimpulkan kafein dosis rendah secara langsung berbahaya bagi bayi, hanya saja asupan kafein dapat menyebabkan ukuran janin sedikit lebih kecil saat lahir.

"Minum di bawah 200 miligram aman jika wanita hamil dapat mentoleransi kopi, artinya tidak menyebabkan mual atau sakit," tandas obgyn sekaligus Direktur Minimally Invasive Gynecology di University of Illinois Chicago, Jessica Shepherd.

Berita Terkait

Berita Terkini