Wanita

Kenali Tanda 'Halus' Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Tidak Berhubungan dengan Menstruasi!

Wanita yang didiagnosis kanker ovarium stadium 1 memiliki peluang 90% untuk bertahan hidup hingga lima tahun atau lebih.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi kanker ovarium (Envato Elements)
Ilustrasi kanker ovarium (Envato Elements)

Himedik.com - Kanker ovarium sering dijuluki sebagai 'pembunuh diam-diam' karena kurangnya gejala yang jelas dan terkadang tidak diketahui hingga sudah menjadi stadium lanjut.

Apabila seorang wanita didiagnosis kanker ovarium stadium 1, ia memiliki peluang 90% untuk bertahan hidup hingga lima tahun atau lebih.

Meskipun tanda-tanda kanker ovarium tampak samar, ada beberapa gejala yang cukup terlihat dan sangat penting untuk diketahui, lapor The Sun.

Konsultan ahli bedah onkologi ginekologi di The Royal Marsden, Inggris, John Butler, menjelaskan empat gejala paling umum dari kanker ovarium, yakni:

  • Perut bengkak atau kembung
  • Nyeri panggul atau perut
  • Nafsu makan berkurang atau merasa kenyang lebih cepat
  • Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering
  • Pendarahan vagina tidak normal
  • Kehilangan berat badan tanpa berusaha

Butler mengatakan gejala tersebut memang umum dan biasanya tidak selalu menandakan adanya masalah.

Namun, jika bertahan selama beberapa minggu atau kondisinya meningkat, maka penting untuk memeriksakan diri.

Ilustrasi kanker ovarium [Foto: Antara]
Ilustrasi kanker ovarium [Foto: Antara]

PMS atau kanker ovarium?

Sulit untuk membedakan antara keduanya karena gejalanya sangat mirip.

"PMS ditandai dengan gejala fisik dan psikologis yang terjadi sebelum menstruasi, kemudian sembuh. Gejala kanker ovarium tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan biasanya semakin memburuk seiring berjalannya waktu," imbuhnya.

Apabila gejalanya muncul dan hilang bersamaan dengan periode menstruasi, kemungkinan itu bukan tanda kanker ovarium.

Kapan harus ke dokter?

Sangat penting untuk menyadari dan memahami tubuh kita sendiri sehingga kita dapat melihat setiap perubahan yang terjadi.

Butler mengatakan jika mengalami gejala parah, maka segera periksakan diri.

“Untuk gejala yang lebih halus, ada baiknya memeriksakan diri jika belum sembuh dalam enam minggu," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini