Wanita

Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian

Diyakini wanita yang aborsi akan mengalami gangguan mental. Benarkah?

Rosiana Chozanah

Ilustrasi gangguan mental - (Pixabay/geralt)
Ilustrasi gangguan mental - (Pixabay/geralt)

Himedik.com - Banyak stigma yang masih melekat pada kata 'aborsi', salah satunya kaitan antara aborsi dengan kondisi mental perempuan.

Banyak orang meyakini bahwa wanita yang melakukan aborsi akan mengalami dampak pada kesehatan mental mereka. Menurut mitos, melakukan aborsi daoat menyebabkan depresi, pikiran bunuh diri dan penyalahgunaan zat.

Padahal, para ahli sudah berulang kali mengatakan bahwa klaim tersebut tidak berdasar dan tidak benar, lapor The Health Site.

Apa faktanya?

Ilustrasi aborsi. (Shutterstock)
Ilustrasi aborsi. (Shutterstock)

Menurut sebuah penelitian, jika kesehatan mental menjadi konsekuensi serius dari aborsi, maka tidak akan berbeda dengan wanita yang dipaksa untuk melanjutkan kehamilan yang tidak direncanakan.

Sebaliknya, penelitian membuktikan bahwa wanita yang telah melakukan aborsi, sebagian besar merasa bahwa itu adalah keputusan yang tepat dan tidak menyesalinya.

Aborsi paksa memiliki dampak kesehatan mental, tetapi wanita yang memutuskan sendiri untuk mengakhiri kehamilan mereka justru bisa terbebas dari dampak tersebut.

Dalam studi yang diwawancarai setiap enam bulan selama lima tahun juga menunjukkan bahwa 99 persen wanita mengatakan mereka tidak menyesali keputusan menggugurkan kandungannya.

Justru, perasaan lega menjadi salah satu emosi yang paling dirasakan oleh mereka.

Berita Terkait

Berita Terkini