Anak

Sungguh Kejam, Cerita Perawat yang Habisi Nyawa Ratusan Bayi

Ternyata perawat tersebut adalah salah satu pembunuh berantai wanita paling produktif di Inggris.

Rauhanda Riyantama

Bayi baru lahir. (shutterstock)
Bayi baru lahir. (shutterstock)

Himedik.com - Tindakan keji ini terjadi pada zaman Victoria. Ada seorang perawat yang selalu berpura-pura baik dan merayu para orang tua untuk merawat bayi-bayi mereka. Padahal, ia justru membunuh raturan bayi.

Tindakan penipuan itu ia lakukan pada bayi yang baru lahir. Setelah diusut, ternyata perawat tersebut adalah salah satu pembunuh berantai wanita paling produktif di Inggris.

Seperti dilansir Mirror, dari Dewiku.com, perawat bernama Amelia Dyer secara brutal membunuh bayi yang tak berdosa dengan cara membius dan mencekiknya. Pembunuhan ini ia lakukan sekitar 30 tahun semasa hidupnya.

Dyer yang berasal dari Bristol, pergi ke Plymouth dan tempat lain di seluruh Inggris untuk menjemput korban-korbannya. Ia sering dibayar oleh ibu-ibu yang tidak menikah dan keluarga kaya untuk merawat anak-anak mereka dengan imbalan uang.

Pada 1869, ia mulai memasang iklan di surat kabar lokal untuk mengadopsi anak-anak yang sehat. Dyer membual dengan cerita yang tentunya penuh kebohongan. Ia mengaku sudah menikah dan suaminya meninggal di tahun yang sama.

Tak hanya itu, ia juga mengaku memiliki rumah pedesaan yang baik dan layak untuk ditinggali bersama para bayi. Diperkirakan, Dyer telah membunuh lebih dari 300 bayi, tapi angka pastinya tidak akan pernah diketahui hingga sekarang.

Pembunuhan itu tidak terdeteksi oleh pihak berwenang karena tingkat kematian bayi yang tinggi selama era Victoria. Namun pada 1879, seorang dokter merasa curiga karena jumlah sertifikat kematian yang dikeluarkan untuk bayi yang dirawat Dyer dinilai terlalu banyak.

Dyer akhirnya dipenjara dan dijatuhi hukuman enam bulan di lokasi kerja paksa. Namun, ia dihukum bukan karena pembunuhan, melainkan karena dianggap lalai.

Setelah dibebaskan, ia justru kembali ke jalannya yang menyeramkan. Dyer bahkan menjadi semakin kejam. 

Menyadari pernah tertangkap karena kecurigaan dokter, kali ini ia memutuskan untuk melewatkan surat kematian dan membuang mayat para bayi ke sungai, seperti Sungai Avon dan Sungai Thames.

Ia juga mempunyai alternatif lain untuk menghilangkan jejak, yaitu mengubur para bayi.

Ilustrasi perawat bersama bayi baru lahir. (pixabay)
Ilustrasi perawat bersama bayi baru lahir. (pixabay)

Dyer pun kembali pindah dari satu kota ke kota lain untuk menghindari deteksi kejahatan keji. Ia bahkan memalsukan penyakit mental sehingga pernah masuk ke rumah sakit jiwa.

Tahun 1896, ia menyelinap dengan menjatuhkan dua mayat di sungai Thames. Hanya saja, Dyer kurang teliti saat membuang mayat yang dimasukkan ke dalam kotak tersebut. Akhirnya, kotak itu ditemukan oleh seseorang.

Dalam kotak itu ada tubuh bayi berusia satu tahun bernama Helena Fry yang memiliki pita putih di lehernya. Kecerobohan Dyer adalah ada cap alamat rumah Dyer dalam kotak tersebut.

Pihak kepolisian pun langsung melacak keberadaan Dyer. Setibanya di rumah Dyer, bangunan tersebut dipenuhi bau mayat yang membusuk, tumpukan baju bayi, dan kwitansi dari iklan yang ia pasang di berbagai surat kabar di seluruh Inggris.

Polisi kemudian memerintahkan agar sungai Thames dikeruk dan menemukan enam mayat bayi lagi. Semuanya memiliki pita yang identik dengan leher Helena Fry.

Pada 22 Mei 1896, Dyer menjalani persidangan di Old Bailey atas kasus pembunuhan yang dia lakukan. Wanita berusia 57 tahun itu mencoba memohon agar diampuni karena sakit jiwa. Namun, dia tetap divonis bersalah.

Dyer akhirnya mengakui kejahatannya yang telah membunuh ratusan bayi. Ia pun dihukum gantung pada 10 Juni 1896 di Penjara Newgate.

Namun, hingga sekarang belum diketahui motif sebenarnya di balik tindakan kejam tersebut.

 

Artikel terkait dimuat Dewiku.com dengan judul: Keji, Perawat Ini Tega Membunuh Ratusan Bayi

Berita Terkait

Berita Terkini