Info

Jarang Membersihkan Pusar? Kamu Bisa Alami Dampak Negatif Ini

Jangan abaikan kebersihan pusar, ya.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Yuliana Sere

Ilustrasi pusar - (Pixabay/Tumisu)
Ilustrasi pusar - (Pixabay/Tumisu)

Himedik.com - Kapan terakhir kali kamu membersihkan pusar? Atau kapan kamu melihat seberapa bersih pusarmu?

Meski sering terabaikan, pusar menjadi salah satu bagian tubuh yang penting untuk dijaga kebersihannya.

Melansir dari Women's Health Mag, pusar dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri dari keringat, sel kulit mati, serat pakaian, serta sekresi minyak.

Pusar yang sering tidak dibersihkan dapat mengeluarkan bau bahkan cairan berwarna kecoklatan kuning, atau putih.

Cairan ini merupakan tanda infeksi bakteri atau ragi, kata Dr. Noelani González, MD, direktur dermatologi kosmetik di Mount Sinai West di New York City.

Ilustrasi pusar - (Pixabay/efes)
Ilustrasi pusar - (Pixabay/efes)

Dr. Noelani mengatakan strategi terbaik adalah mencuci area tersebut dengan sabun dan air yang lembut. Usahakan jangan ada luka gores atau bahan berbasis alkohol yang keras saat membersihkan pusar.

Setelah itu, keringkan dengan handuk. Pasalnya lingkungan yang lembab seperti pusar menjadi tempat hidup yang disukai bakteri.

Jika kamu tak sengaja melukai pusarmu, misalnya terkena kuku yang tajam, oleskan sedikit jeli Vaseline ke area tersebut untuk membantu menyembuhkan lukamu, kata Dr. Kanchanapoomi Levin.

Jangan malas membersihkan pusar, ya!

Berita Terkait

Berita Terkini