Himedik.com - Dr Walid Abdul-Hamid, Direktur Klinis dan Psikiater Konsultan di Priory Wellbeing Centre Dubai, mengungkapkan bahwa Ramadan memiliki dampak positif tak hanya bagi kesehatan fisik, tetapi juga mental.
Walid menyebutkan, seperti yang sudah diketahui, berpuasa bukan hanya soal menahan lapar.
Baca Juga
Kartika Putri Tetap Puasa saat Hamil, Ini Risikonya
Hamil 4 Bulan, Kartika Putri Diperintah Suami Tetap Puasa karena Ini
Menuju Puasa Ramadan 2019, Sabrina Chairunnisa Bagi Tips Diet Andalan
Puasa Bantu Buang Racun dari Tubuh, Asalkan Jangan Lakukan Ini Saat Puasa
Ternyata Puasa 10 Hari Terakhir Ramadan Paling Efektif Turunkan Berat Badan
Dikutip dari situs resmi The Priory Wellbeing Centre Dubai, selama Bulan Suci, umat Muslim juga menghindari ucapan berbahaya seperti berbicara dengan cara yang tidak sopan atau tidak senonoh, dan juga menghindari tindakan negatif seperti bertengkar.
Sepanjang Ramadan, umat Muslim juga akan lebih banyak beramal.
Penelitian menunjukkan, tindakan amal semacam itu dapat meningkatkan endorfin, zat kimia otak yang membuat orang merasa senang.
Disebutkan, gaya hidup sosial seperti aktif beramal dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membantu kita memerangi perasaan kesepian dan isolasi.
Emosi positif yang kita rasakan saat beramal juga dapat membantu menghilangkan stres dan melepaskan diri dari perasaan negatif seperti amarah.
Tak hanya itu, Ramadan juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meninggalkan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, narkoba, atau penggunaan internet yang berlebihan.