Info

Studi JAMA: Virus Corona Mampu Menyusup Lewat Mata, Bagaimana Efeknya?

"Mata dapat menjadi sumber masuk dan keluar virus corona baru," kata Dr. Aaron Glatt, juru bicara Infectious Diseases Society of America.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi mata (Unplash/Jordan Whitfield)
Ilustrasi mata (Unplash/Jordan Whitfield)

Himedik.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa virus corona bisa menyusup ke mata dengan cara yang sama saat menyusup ke paru-paru.

Melansir dari Medical Xpress, temuan yang telah diterbitkan pada JAMA Ophthalmology ini didasarkan pada seorang pasien di China yang mengalami serangan glaukoma akut setelah sembuh dari Covid-19. Akibat kondisi tersebut, dokter harus melakukan operasi untuk merawat kondisinya serta melakukan tes jaringan mata.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya SARS-CoV-2 atau virus corona penyebab Covid-19 di dalam mata.

"Mata dapat menjadi sumber masuk dan keluar virus corona baru," kata Dr. Aaron Glatt, juru bicara Infectious Diseases Society of America.

Ilustrasi mata. (Shutterstock)

Hal ini yang membuat penggunaan pelindung mata menjadi hal yang dibutuhkan, apalagi untuk pekerja medis. Menurut dokter Glatt, virus yang ada di mata mungkin merupakan virus yang masuk dari partikel udara atau menyentuh mata dengan tangan yang terkontaminasi.

Dr. Grace Richter, seorang dokter mata di Roski Eye Institute di University of Southern California di Los Angeles menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan bagaimana pengaruh virus pada mata.

"Masalah mata terbatas pada sejumlah kecil pasien mengembangkan konjungtivitis di mana bagian putih mata dan di dalam kelopak mata menjadi bengkak, merah dan gatal," kara Ruchter.

Richter meragukan virus corona secara langsung menyebabkan komplikasi mata. Secara umum, ciri-ciri anatomis tertentu pada mata membuat beberapa orang rentan terhadap glaukoma akut. Kondisi ini bisa dipicu oleh obat-obatan tertentu bukan karena virus secara langsung.

Meskipun tidak jelas bagaimana virus masuk ke mata pasien, para ahli sepakat bahwa kasus tersebut menggarisbawahi pentingnya pelindung mata untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini