Info

Makan Sambil Berdiri atau Berbaring, Boleh Tidak Ya?

Orang tua sering melarang anak untuk makan sambil berdiri maupun berbaring. Apakah dua hal itu benar-benar tidak baik?

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi mengonsumsi suplemen makanan. (Shutterstock)
Ilustrasi mengonsumsi suplemen makanan. (Shutterstock)

Himedik.com - Anda tentu pernah mendengar saran untuk lebih baik tidak makan sambil berdiri maupun berbaring. Tahukah Anda, ada beberapa hal yang bisa terjadi pada tubuh ketika makan dalam posisi berbaring, duduk maupun berdiri.

Beberapa peneliti mengatakan orang yang makan dalam posisi berbaring adalah metode zaman dulu yang mungkin semata-mata menunjukkan kekuasaan maupun kemalasan.

Tapi dilansir dari The Conversation, makan sambil berbaring miring ke kiri bisa mengurangi tekanan pada antrum atau bagian bawah perut.

Ada beberapa bukti bahwa seseorang akan menyerap karbohidrat pada tingkat yang lebih lambat jika makan dalam posisi berbaring daripada saat duduk.

Ilustrasi makan sambil berdiri. (Pixabay/Michael Wave)
Ilustrasi makan sambil berdiri. (Pixabay/Michael Wave)

Selain itu, makan dengan posisi berbaring bisa meningkatkan risiko penyakit gastroesophageal reflux (GORD), suatu kondisi di mana isi perut kembali naik ke kerongkongan melalui sfingter jantung atau esofagus, cincin otot yang mengontrol jalannya makanan dari tenggorokan ke perut.

Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung. Meski hampir tidak ada penelitian mengenai efek makan sambil berbaring pada gejala GORD.

American College of Gastroenterology menyarankan untuk menghindari berbaring selama dua jam setelah makan. Bahkan makan sambil berbaring juga menunjukkan sikap yang tidak baik atau tidak bijaksana.

Karena, GORD bisa meningkatkan risiko kondisi yang lebih serius, termasuk kerongkongan Barrett dan kanker esofagus.

Sementara itu, belum ada bukti nyata bahwa makan sambil berdiri memiliki efek negatif pada pencernaan dan tidak termasuk dalam daftar aktivitas yang dilarang profesional perawatan kesehatan.

Meskipun gravitasi tidak diperlukan untuk sebagian besar fungsi usus, tapi gravitasi bisa membantu mencegah GORD. Karena itu, banyak penderita perlu mengangkat sedikit kepalanya ketika tidur di malam hari.

Sebaliknya, makan sambil berdiri justru bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan pengeluaran energi, dengan perkiraan sekitar 50 kalori ekstra yang dibakar dalam 1 jam dengan berdiri dibandingkan sambil duduk.

Jadi, apakah lebih baik makan sambil berdiri atau duduk? Meskipun belum ada cukup penelitian yang membenarkan manfaat dari makan sambil berdiri, para ahli menyarankan semua orang untuk makan dengan cara yang baik-baik dan diam agar tercerna sempurna, baik dengan duduk maupun berdiri.

Berita Terkait

Berita Terkini