Info

Mengenal Varian Beta, Ahli Khawatir Lebih Kebal dari Vaksin Covid-19

Para ahli khawatir varian Beta akan lebih kebal dari vaksin Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona varian Beta (Suara.com/Shutterstock)
Ilustrasi virus corona varian Beta (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Virus corona varian Beta merupakan varian yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan. Varian Beta ini tengah menjadi perhatian, karena dikhawatirkan kebal terhadap vaksin Covid-19.

Profesor John Edmunds dari London School of Hygiene and Tropical Medicine dan anggota Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Sage), mengatakan varian Beta yang sekarang ini cukup banyak menyebar di Inggris menjadi ancaman di seluruh dunia.

Mereka mengatakan varian Beta ini mungkin kurang menular dibandingkan varian Delta yang sekarang menyebar di Inggris. api, varian virus corona Covid-19 ini tetap memiliki kelebihan kebal terhadap vaksin Covid-19.

"Ada beberapa bukti dari Afrika Selatan bahwa vaksin Covid-19 ini bisa menghidari respons imun yang dihasilkan oleh vaksin AstraZeneca," kata Prof John Edmunds dan rekannya dikutip dari Express.

Studi sebelumnya juga menemukan bahwa virus corona varian Beta mampu lolos dari antibodi yang dimiliki orang pernah terinfeksi virus corona Covid-19 sebelumnya dan sembuh.

Ilustrasi virus Corona Covid-19, virus corona varian Beta (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19, virus corona varian Beta (Dok. Envato)

Antibodi adalah protein kekebalan penting yang bisa mengikat dan menetralkan penyerbu asing seperti virus corona Covid-19. Antibodi ini diproduksi sebagai respons terhadap infeksi alami atau vaksinasi.

Para ahli memperingatkan bahwa orang yang pernah terinfeksi virus corona Covid-19 sebelumnya masih rentan terinfeksi varian Beta ini ke depannya, meskipun mereka sudah memiliki antibodi.

Bahkan, orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 mungkin juga rentan terinfeksi varian Beta ini. Bahkan, varian Beta ini nampaknya lebih mudah menyebar dengan tingkat penularan virus sekitar 50 persen dibandingkan virus corona yang beredar sebelumnya.

"Varian Beta ini juga bisa mengurangi efektivitas beberapa obat antibodi monoclonal dan antibodi yang dihasilkan oleh infeksi virus corona Covid-19 sebelumnya atau vaksin Covid-19," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini