Info

Waspada Kelamaan Duduk Saat WFH, Bisa Turunkan Performa Kerja

Terlalu banyak duduk memicu masalah pada performa kerja, simak kata studi berikut.

Fita Nofiana

Ilustrasi bekerja di tempat tidur. (Pixabay)
Ilustrasi bekerja di tempat tidur. (Pixabay)

Himedik.com - Penelitian menunjukkan adanya perubahan kinerja selama pandemi. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi Jepang yang meneliti hampir 15.000 pekerja di mana semuanya bekerja dari rumah (WFH) selama pandemi.

Melansir dari Everyday Health, empat dari lima pekerja tidak melihat adanya perubahan dalam kinerja pekerjaan mereka, menurut tanggapan survei dari para pekerja. Tetapi 15 persen pekerja mengatakan kinerja mereka memburuk setelah mereka mulai bekerja dari rumah.

Selain itu, orang-orang hampir dua kali lebih mungkin mengalami penurunan kinerja saat terlalu lama menghabiskan waktu untuk duduk saat bekerja. Penelitian ini diterbitkan di Journal of Occupational Health.

"Data ini jauh dari konklusif, tapi mulai mengungkapkan bagaimana perubahan ke pekerjaan jarak jauh dapat mempengaruhi beberapa orang," kata penulis utama studi Kenta Wakaizumi, MD, PhD, seorang peneliti di departemen anestesiologi di Keio University School of Medicine di Tokyo.

"Ada kemungkinan beberapa pekerja duduk berjam-jam karena mereka sangat berkonsentrasi dan tidak istirahat," kata Dr. Wakaizumi. 

Ilustrasi bekerja di rumah (Shutterstock)
Ilustrasi bekerja di rumah (Shutterstock)


Di satu sisi sekitar 4 persen menyatakan bahwa duduk membuat mereka lebih konsentrasi. Namun sebagian peserta lain menunjukkan bahwa duduk terlalu lama sepanjang hari membuat lebih sulit untuk fokus.

Pekerja lebih cenderung mengatakan kinerja pekerjaan mereka menurun karena total waktu yang mereka habiskan untuk duduk di siang hari meningkat. 

Dibandingkan dengan orang-orang yang tidak banyak bergerak selama kurang dari dua jam sehari, mereka yang memiliki waktu duduk dua hingga empat jam sehari memiliki kemungkinan 22 persen untuk melaporkan kinerja pekerjaan yang lebih buruk. 

Pekerja yang duduk setidaknya delapan jam sehari adalah 78 orang persen lebih mungkin untuk melaporkan kinerja pekerjaan mereka menderita.

"Ada hubungan antara perilaku menetap (termasuk duduk terlalu lama) dan kesehatan mental yang buruk adalah masalah global," tambah Wakaizumi.

Meskipun sebagian besar data masih belum meyakinkan, tetapi penelitian mengisyaratkan bahwa perilaku menetap atau kurang gerak mungkin memang berkontribusi terhadap lebih banyak stres, suasana hati dan kualitas hidup yang memburuk, dan sekarang kinerja pekerjaan.

Berita Terkait

Berita Terkini