Penelitian: Makanan Bergizi Turunkan Risiko Infeksi dan Keparahan Covid-19

Sebuah studi menyebutkan bahwa infeksi Covid-19 bisa diturunkan risikonya dengan berbagai asupan sehat.

Fita Nofiana
Minggu, 12 September 2021 | 12:00 WIB
Ilustrasi makanan sehatpola . (unsplash/@brookelark)

Ilustrasi makanan sehatpola . (unsplash/@brookelark)

Himedik.com - Menerapkan pola makan berkualitas tinggi memiliki kemungkinan 10 persen risiko lebih kecil untuk mengembangkan Covid-19. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang terbit pada jurnal Gut

Melansir dari Mdlinx, penelitian dari para peneliti dari King's dan Harvard Medical School, memeriksa data dari hampir 600.000 kontributor aplikasi ZOE COVID Study. Setidaknya 19 persen dari mereka sempat terlutar Covid-19.

Selain berisiko kecil alami Covid-19 orang dengan pola makan berkualitas juga 40 persen lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh sakit parah.

Baca Juga: Waspada Kebisingan dari Lalu Lintas Tingkatkan Risiko Demensia

Ini adalah studi longitudinal pertama tentang pola makan dan Covid-19 yang menunjukkan pengaruh makan pada infeksi Covid-19. 

Pola makan dengan kualitas skor tinggi ditemukan mengandung makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, serta ikan berminyak, lebih sedikit makanan olahan dan karbohidrat olahan.

Skor kualitas diet rendah dikaitkan dengan diet tinggi makanan olahan ultra dan makanan nabati dalam jumlah rendah.

Baca Juga: Bisa Turunkan Berat Badan, Yuk Kenali Diet Paleo Ala Manusia Zaman Batu

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan makanan berkualitas tinggi sekitar 10 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan Covid-19 dibandingkan mereka yang pola makannya kurang bergizi.

Mereka juga 40 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi sakit parah jika mereka mengembangkan Covid-19.

Hubungan antara kualitas pola makan dan risiko Covid-19 masih tetap ada setelah memperhitungkan semua faktor pembaur potensial.

Baca Juga: Bagi Ibu Menyusui, Konsumsi Dua Buah Jeruk Sehari Bisa Bermanfaat

Faktor termasuk usia, indeks massa tubuh (BMI), etnis, merokok, aktivitas fisik dan kondisi kesehatan yang mendasarinya. Kebiasaan memakai topeng dan kepadatan penduduk juga dipertimbangkan.

Berita Terkait TERKINI
Faktor lingkungan juga berperan dalam memicu kanker....
info | 08:00 WIB
Sakit maag terjadi karena ketidakseimbangan asam lambung dalam tubuh....
info | 08:00 WIB
Untuk memenuhi asupan protein tak harus selalu mengandalkan telur lho....
info | 08:00 WIB
Minum air memang benar membantu menghindari penyakit ginjal. Namun.......
info | 08:00 WIB
kopi hitam termasuk minuman rendah kalori....
info | 08:00 WIB
Sakit tenggorokan adalah salah satu gejala umum yang sering menyertai flu....
info | 08:00 WIB
Yang menjadi penghambat pemberantasan kusta termasuk stigma dan diskriminasi di masyarakat....
info | 08:00 WIB
Berikut beberapa olahraga yang dapat membantu membakar kalori sehingga berat badan cepat turun....
info | 08:00 WIB
Untuk mencegah kolesterol meningkat drastis setelah lebaran dan memicu berbagai penyakit berbahaya, berikut ini cara men...
info | 08:00 WIB
Tampilkan lebih banyak