Info

Hati-hati, Makan Buah Kering Sembarang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung!

Makan buah kering tertentu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi penyakit jantung. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)
Ilustrasi penyakit jantung. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)

Himedik.com - Buah yang kaya vitamin dan mineral sangat baik untuk kesehatan tubuh. Tapi, makan sembarangan buah bisa meningkatkan risiko penyakit kronis tertentu, seperti buah kering.

Buah yang melalui proses pengeringan justru bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, yakni penyebab utama kematian yang tertinggi di dunia.

Holland dan Barrett menjelaskan banyak buah kering yang lebih menarik atau manis dengan lapisan gula atau sirup sebelum melalui proses pengeringan.

Proses ini dikenal sebagai manisan buah. Padahal tambahan gula dalam makanan bukanlah pilihan terbaik. Dalam beberapa kasus yang parah, ini bisa meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.

Pada dasarnya, buah kering tidak buruk. Tapi, Anda harus memilih jenis buah kering yang tepat untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari nutrisinya.

Ilustrasi buah kering. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi buah kering. (Sumber: Shutterstock)

Sebagian besar buah kering dibuat dengan menghilangkan air alami dari buah tersebut. Buah kering yang sehat adalah buah segar yang dikeringkan tanpa tambahan gula atau bahan tambahan lainnya.

Menurut NHS, 30 gram buah kering, seperti kismis, kurma, sultana dan buah ara dianggap dalam kelompok buah kering yang memiliki manfaat kesehatan.

Tapi dilansir dari Express, buah kering harus dikonsumsi pada waktu makan, bukan sebagai camilan di antara waktu makan untuk mengurangi dampak buruknya pada gigi.

Penyakit jantung sendiri adalah penyebab utama kematian. Namun, ada banyak cara untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Anda bisa mencegah penyakit jantung dengan menjalani gaya hidup sehat. Menurut Mayo Clinic, salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung adalah berhenti merokok.

Badan kesehatan itu menjelaskan bahwa bahan kimia dalam tembakau bisa merusak jantung dan pembuluh darah Anda. Asap rokok mengurangi oksigen dalam darah Anda yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

Karena , jantung harus bekerja lebih keras untuk memasok oksigen yang cukup ke tubuh dan otak. Untungnya, risiko penyakit jantung mulai turun sejak hari pertama Anda berhenti merokok.

"Setelah setahun tanpa rokok, risiko penyakit jantung Anda turun menjadi sekitar setengah dibandingkan perokok aktif," kata badan kesehatan tersebut.

Menurut penelitian, melakukan aktivitas fisik santai dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu juga mengurangi risiko penyakit jantung.

Menurut NHS, gejala penyakit jantung yang paling umum adalah nyeri dada (angina) dan sesak napas. Tetapi, beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala apapun sebelum didiagnosis.

Jika arteri Anda benar-benar tersumbat, itu dapat menyebabkan serangan jantung (infark miokard). Meskipun gejalanya dapat bervariasi, ketidaknyamanan atau rasa sakit akibat serangan jantung biasanya mirip dengan angina.

Berita Terkait

Berita Terkini