Info

Kaitan Risiko Penyakit Jantung dan Lemak Jenuh Bergantung Sumber Makanannya

Alih-alih hanya memerhatikan jumlah lemak jenuh yang dikonsumsi, harus juga dilihat sumber makanannya.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi sakit jantung. (shutterstock)
Ilustrasi sakit jantung. (shutterstock)

Himedik.com - Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, bertanggung jawab atas sekitar 9 juta kematian per tahun. Namun, perubahan gaya hidup dapat mencegahnya.

Umumnya, ahli akan merekomendasikan pola makan yang rendah lemak jenuh. Sebagai gantinya, pasien penyakit jantung akan mengonsumsi lemak tak jenuh ganda, yang dianggap lebih sehat.

Namun, sebuah riset oleh Universitas Cambridge menunjukkan alih-alih hanya memerhatikan jumlah lemak jenuh yang dikonsumsi, harus juga dilihat sumber makanannya.

Riset ini menemukan orang yang banyak makan lemak jenuh dari daging merah dan mentega lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung.

Ilustrasi  makan daging. (Shutterstock)
Ilustrasi makan daging. (Shutterstock)

Sementara lemak jenuh yang berasal dari keju, yoghurt dan ikan memiliki risiko penyakit jantung yang rendah.

Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang hubungan antara makanan tersebut dengan penyakit jantung, lapor The Conversation.

Jadi, temuan ini menunjukkan bahwa hubungan antara penyakit jantung dan lemak jenuh bergantung pada sumber makanannya.

"Satu peringatan dari penelitian kami adalah bahwa ini didasarkan pada pengamatan hubungan antara pola makan dan kesehatan. Dengan demikian, ini tidak dapat membuktikan sebab serta akibat," ujar peneliti Marinka Steur.

Namun, melakukan uji coba terkontrol secara acak, di mana peserta akan diberi pola makan tertentu untuk dijalani selama bertahun-tahun, mungkin tidak praktis.

Berita Terkait

Berita Terkini