Info

Hati-hati, Keseringan Mengejan Saat BAB Bisa Sebabkan Prolaps Rektum

Terlalu keras mengejan ketika buang air besar (BAB) bisa menyebabkan prolaps rektum.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi BAB. (Elements Envato)
Ilustrasi BAB. (Elements Envato)

Himedik.com - Biasanya, orang akan mengejan terlalu keras ketika buang air besar (BAB) terasa sulit atau sembelit. Stephanie Taylor. pakar kesehatan mengatakan mengejan bisa memberi tekanan pada otot dan pembuluh darah sehingga meningkatkan rasa sakit.

Menurut Taylor, kebiasaan mengejan ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi, mulai dari prolaps rektum hingga fisura ani.

Bila Anda merasa kesulitan buang air besar hingga harus mengejan selama dua hari terus-menerus, sudah waktunya untuk mengubah pola makan Anda.

"Mengejan dapat menyebabkan fisura ani, yakni robekan kecil di usus besar dekat anus yang terasa gatal, nyeri, dan mengakibatkan pendarahan," kata Taylor dikutip dari Express.

Ia pun menjelaskan cara mengenai komplikasi akibat mengejan ini dari rasa sakit hingga benjolan.

Ilustrasi buang air besar (Unsplash/Giorgio Trovato)
Ilustrasi buang air besar (Unsplash/Giorgio Trovato)

"Tanda-tanda peringatan dari fisura ani termasuk rasa sakit yang parah selama dan setelah buang air besar, darah di tinja atau tisu toilet setelah buang air besar, benjolan atau tanda kulit di sekitar anus," katanya.

Robekan atau retakan yang terlihat di sekitar pantat dan ketidaknyamanan saat buang air kecil juga bisa menunjukkan fisura ani.

Tapi, ini bukanlah masalah kesehatan terburuk akibat mengejan. Karena, mengejan juga bisa menyebabkan prolaps rektum.

Taylor mengatakan prolaps rektum terjadi ketika rektum keluar dari anus. Tanda-tanda lain dari kondisi ini adalah perasaan bahwa usus Anda belum dikosongkan dengan benar.

Anda juga bisa mengalami perubahan buang air besar, seperti sembelit atau diare. Masalah kesehatan terakhir yang bisa terjadi setelah buang air besar adalah wasir.

Karena mengejan memberi tekanan pada otot dan pembuluh darah, ini dapat menyebabkan wasir bermunculan di sekitar pantat Anda.

Kemudian, kondisi ini bisa berkembang menjadi pendarahan dubur ketika feses yang keras ketika buang air besar mengenai pembuluh darah.

Untungnya, ada solusi sederhana yang dapat mengurangi risiko masalah kesehatan ini, yakni perubahan pola makan.

"Konsumsi makanan yang mengandung gandum, kacang-kacangan, kentang dan makanan atau sayuran bisa membantu mengatasinya," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini