Info

Deteksi Gejala Varian Omicron Saat Buang Air Besar, Waspadai Perubahan Ini!

Gejala varian Omicron bisa dideteksi ketika buang air besar (BAB), karena menyebabkan beberapa perubahan.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi pria buang air besar - (Shutterstock)
Ilustrasi pria buang air besar - (Shutterstock)

Himedik.com - Varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini bisa menyebabkan sejumlah gejala tak biasa, salah satunya diare parah.

Bila dibandingkan dengan varian virus corona sebelumnya, varian Omicron ini cenderung lebih sulit diidentifikasi.

Apalagi, varian Omicron ini juga memiliki tingkat transmisi yang tinggi sehingga menimbulkan kekhawatiran.

Sebelumnya, varian virus corona lainnya, seperti varian Delta bisa memicu gejala berupa batuk terus-menerus, demam, kehilangan indera penciuman dan rasa.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di AS, telah mengatakan orang dengan virus corona Covid-19 bisa mengalami berbagai gejala.

Gejala virus corona ini bisa berupa hidung tersumbat hingga kesulitan bernapas yang membutuhkan perhatian medis.

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Serangkaian penelitian menunjukkan varian Omicron lebih ringan dibandingkan varian lainnya, yaksi risiko rawat inap akibat varian baru virus corona 50 hingga 70 persen lebih rendah dibandingkan Delta.

Para ahli pun berulang kali mengingatkan suntikan booster vaksin Covid-19 untuk melawan varian Omicron menjadi pilihan terbaik untuk melalui pandemi virus corona.

Karena itu dilansir dari The Sun, mereka selalu mengkampanyekan pentingnya vaksinasi dan suntikan booster vaksin Covid-19 sekarang ini, terlebih bagi kelompok yang rentan terinfeksi.

Di samping itu, CDC juga mengungkapkan tanda-tanda bahwa seseorang terinfeksi varian Omicron, yang berbeda dengan varian Delta.

CDC mengatakan Anda kemungkinan besar terinfeksi varian Omicron bila mengalami diare. Meskipun, diare juga bisa disebabkan oleh virus corona lain, tetapi tergolong jarang.

Menurut NBC Chicago, orang dengan sistem kekebalan yang lemah paling mungkin mengalami diare dan gejala gastrointestinal lainnya.

John Hopkins Medicine menunjukkan bahwa sekitar 20 persen pasien Omicron cenderung mengalami diare sebagai gejala infeksinya.

Tapi, diare bukanlah satu-satunya gejala varian Omicron. Varian baru virus corona ini juga bisa menyebabkan kelelahan, masalah pernapasan, nyeri otot dan tubuh, sakit kepala dan sakit tenggorokan.

Orang-orang juga harus menyadari bahwa diare bukan hanya disebabkan oleh virus corona, tetapi juga berbagai kondisi medis lainnya.

Tanda-tanda paling umum dari gejala varian Omicron yang tercatat dalam studi ZOE Covid-19, termasuk pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan.

Gejala lain varian Omicron yang tergolong jarang, termasuk uara serak, menggigil atau menggigil, kabut otak, merasa pusing, merasa sedih dan kurang nafsu makan.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Lancet, hilangnya nafsu makan termasuk gejala umum yang mempengaruhi sekitar 24 persen pasien varian Omicron.

Berita Terkait

Berita Terkini