Wanita

Diputusin Kekasih karena Gemuk, Perempuan Ini Diet ASI, Lho Kok?

Diet ASI diyakini sebagian orang dapat menurunkan berat badan.

Ririn Indriani

Ilustrasi air susu ibu (ASI). (Shutterstock)
Ilustrasi air susu ibu (ASI). (Shutterstock)

Himedik.com - Seorang perempuan diet ASI setelah dicampakkan kekasihnya lantaran dianggap terlalu gemuk. Diet ASI dijalani, karena Bianca Collins yakin dapat menurunkan bobotnya untuk mendapatkan tubuh ideal.

Ia mengaku depresi karena pacarnya memutuskan hubungan secara sepihak 3 tahun lalu. Atas kejadian itu kehidupan seksualnya hancur, ia bermasalah dengan lemak yang mengendap di tubuh.

Untuk mendapatkan berat badan ideal Bianca telah menghabiskan uang sebesar 3.500 poundsterling atau sekitar Rp 65 juta untuk membeli ASI orang lain yang sudah dibekukan. Ia melakukan diet ASI atas saran temannya yang seorang personal trainer.

Perempuan 30 tahun asal Morley, Leeds itu mengalami perubahan bentuk tubuh secara signifikan. Ukuran pakaiannya berubah dari 8 menjadi 12 setelah sering menghabiskan 400 gram cokelat Nutella setiap hari, ditambah donat, cokelat dan cheesecake, serta camilan lainnya.

"Saya sangat terpukul ketika mantan menyalahkan berat badan saya atas kacaunya hubungan kami. Saya sangat terpukul, merasa jelek, gemuk, dan kehilangan kepercayaan diri. Saat itu saya berada di titik terendah," ungkap Bianca Collins seperti dilansir Mirror.

Temannya bernama Jonny, lalu membujuk Bianca ikut gym dan menawarkan sebotol minuman berwarna pink. Jonny mengatakan minuman itu lezat dan kandungan gizinya dapat menstimulasi penurunan berat badan.

"Saya tidak percaya di dalamnya mengandung protein stroberi dan ASI, tetapi akhirnya saya membeli susu itu dari situs web AS, tempat Jonny memesannya juga," sambungnya.

Awalnya Bianca bingung bagaimana orang bisa membeli ASI orang lain dan tahu kalau itu aman. Namun, lewat informasi di web tersebut dijelaskan bahwa setiap donor disaring untuk memastikan bahwa ASI mereka adalah aman dan bebas dari penyakit.

"Saya memesan 200 ons susu cair. Saya terkejut dengan rasanya, lebih manis dari susu sapi. Lalu saya mencampurnya dengan bubuk cokelat dan rasanya sama lezatnya dengan campuran buatan Jonny," ungkapnya.

Kemudian Bianca mulai menambahkan susu ke sereal, protein shake, kopi bahkan spaghetti carbonara dan sup ayam sebagai eksperimen campuran ASI.

"Saya senang bereksperimen, bahkan membuat mocktail. Hasilnya, beberapa minggu kemudian, saya turun 6 kilogram, dan itu sangat mengagumkan," terangnya.

Bianca rutin minum ASI selama 18 bulan dan berat badannya turun 13 kilogram. Merasakan manfaat tersebut, tentu saja Bianca sangat senang, karena pakaian sudah ke ukuran delapan lagi.

Meski berat badannya sudah ideal, Bianca masih ingin terus diet ASI, bahkan jika sudah menjadi ibu ia berencana meminum ASI-nya sendiri.

Namun, tindakan Bianca ini mendapat peringatan dari GP Ian Campbell yang berpusat di Nottingham, seorang juru kampanye pencegahan obesitas. Dia berkata tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan ASI sebagai obat penurun berat badan.

"Bagaimana pun penurunan berat badan, dapat terjadi hanya karena mengonsumsi kalori lebih sedikit daripada yang sudah dikeluarkan, dan ada banyak cara yang lebih aman menurunkan berat badan. Saya keberatan tentang keamanan membeli ASI melalui internet. Saya harus mempertanyakan asal dan sumbernya. Saya tidak akan menyarankan siapapun untuk melakukan itu," ungkapnya panjang lebar menanggapi tentang diet ASI yang dijalankan Bianca Collins. (Vessy Dwirika Frizona)

Berita Terkait

Berita Terkini